Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi salah satu universitas yang menjadi pilihan mahasiswa asing untuk berkuliah, khususnya pada program magister. Hal ini terbukti pada tahun akademik 2024/2025 terdapat sekitar total 6.347 pendaftar mahasiswa asing di UMY.
Mahasiswa asing dapat berkuliah di UMY, salah satunya dengan bantuan penyandang dana dari setiap perusahaan yang bekerja sama dengan UMY. PT Adaro Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang sedang menjalin kerja sama beasiswa internasional dengan UMY selama dua tahun periode kerja sama, yakni untuk Tahun Akademik 2024/2025 hingga 2025/2026, dan akan dilakukan Monitoring Evaluasi (Monev) pada Jumat (17/1) mendatang.
Monev kerja sama ini dilakukan dalam memperingati dan merayakan kerja sama beasiswa internasional yang terjalin antara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan PT Adaro Indonesia.
Kepala Kantor Urusan Internasional UMY, Idham Badruzaman, Ph.D menjelaskan bahwa kerja sama antara UMY dan PT Adaro Indonesia diprakarsai oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) sebagai fasilitator dalam membantu mahasiswa asing. Dalam hal ini menggandeng UMY sebagai wadah mahasiswa asing untuk menuntut ilmu.
“Kerja sama ini diinisiasi oleh Kemlu. Kemlu sebagai fasilitator dan menginisiasi program beasiswa untuk membantu mahasiswa internasional. Kemudian menggandeng penyandang dana dalam hal ini PT Adaro Indonesia, dan UMY menjadi tempat untuk mahasiswa internasional menjalani masa studinya,” papar Idham saat diwawancarai oleh tim Humas UMY pada Selasa (14/1).
Idham juga memaparkan, mengapa UMY menjadi pilihan PT Adaro Indonesia dalam menjalin kerja sama beasiswa internasional. Bahkan Idham juga menyampaikan, salah satu alasan Kemlu memilih UMY dan menitipkan mahasiswa asing untuk berkuliah di UMY karena persebaran informasi pendaftar mahasiswa asing di UMY yang mencapai ribuan mahasiswa asing.
“Kenapa UMY? ternyata gaung UMY memiliki mahasiswa internasional itu juga terdengar oleh Kemlu dan mempercayakan penerima beasiswa ini berkuliah di UMY. Kemudian publikasi UMY tentang pendaftar mahasiswa asing mencapai ribuan itu ternyata memberikan kepercayaan bagi Kemlu untuk menitipkan mahasiswa asing untuk berkuliah di UMY,” ungkap Idham.
Bahkan mahasiswa asing yang mendapat beasiswa internasional yang diberikan oleh PT Adaro Indonesia merupakan beasiswa penuh atau full scholarship. Terdapat 10 mahasiswa asing yang memperoleh beasiswa internasional tersebut yang tersebar di program Pascasarjana UMY pada tiga program studi (prodi) yaitu prodi Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS), Magister Manajemen (MM), dan Hubungan Internasional Master Program (HIMP).
Lebih lanjut, Idham menjelaskan tindak lanjut dari agenda monev yang diadakan adalah berharap dapat memberikan kesan baik dan menambah periode kerja sama ke depannya. Kemudian bisa menambah jumlah kuota mahasiswa asing tentunya dengan perusahaan-perusahaan yang dapat menjalin kerja sama sebagai penyandang dana beasiswa internasional seperti PT Adaro Indonesia.
“Tindak lanjut dari pelaksanaan monev, ke depannya saya berharap, monev ini memberikan kesan baik bagi PT Adaro Indonesia sehingga kemudian mereka bisa kembali memberikan beasiswa terhadap mahasiswa internasional UMY. Jadi harapannya kerja sama ini bisa diperpanjang lagi. Lalu kita bisa menambah jumlah mahasiswa internasional yang berada di UMY dengan biaya dari luar UMY, dalam hal ini PT Adaro Indonesia dan perusahaan lain yang mampu bekerja sama dengan UMY dalam memberikan beasiswa internasional,” pungkas Idham (Ndrex).