Melalui kontribusi yang signifikan dalam dunia ilmu pengetahuan, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. mendapatkan pengakuan sebagai Top 5% ilmuwan di seluruh dunia. Pengakuan ini diberikan oleh ScholarGPS, sebuah lembaga analitik yang berbasis di Amerika Serikat dan melakukan pemeringkatan terhadap ilmuwan di berbagai bidang dan disiplin ilmu. Data dari Scholar GPS menyebutkan bahwa hanya ada 6 ilmuwan asal Indonesia yang menembus Top 5% dunia pada tahun 2024, dari sejumlah 14.585 ilmuwan di seluruh dunia.
Sebagai seorang ahli di bidang ilmu politik, Nurmandi telah mempublikasikan 337 artikel jurnal dan buku dengan jumlah total 826 sitasi dan H-Index 15. Mendapatkan predikat 2024 Highly Ranked Scholar, kontribusi Nurmandi terangkum dalam beberapa spesialisasi seperti tentang Indonesia, Pemerintahan, Smart City, dan Demokrasi. ScholarGPS menyebutkan bahwa seluruh penelitian Nurmandi memiliki kualitas yang unggul serta berdampak tinggi bagi kontribusi ilmiah.
“ScholarGPS memberikan penghargaan atas performa luar biasa dari para ilmuwan di seluruh dunia yang berkiprah di berbagai bidang, disiplin ilmu dan spesialisasi. Berdasarkan rekam jejak dan profil publikasi, alhamdulillah saya berada di peringkat 8 dari seluruh ilmuwan di Indonesia pada tahun 2024,” ujar Prof. Nurmandi saat ditemui pada Kamis (10/4).
Berdasarkan data yang dirilis oleh ScholarGPS, UMY sebagai institusi pendidikan tinggi telah mengeluarkan 5.513 bentuk publikasi ilmiah berupa artikel jurnal, artikel konferensi, buku, dan paten dalam lima tahun terakhir. Terdapat dua bidang ilmu yang paling banyak dibahas oleh civitas academica UMY dalam publikasinya, yaitu Ilmu Sosial sebanyak 31,5% serta Teknik dan Komputer sebanyak 19,2%. Seluruh publikasi tersebut juga memiliki jumlah total 5.190 sitasi.
Capaian yang diraih oleh Nurmandi pun tidak lepas dari prinsip yang ia miliki untuk dapat selalu menyebar manfaat melalui kapasitasnya sebagai seorang akademisi dan ilmuwan. Sejak masih berkuliah hingga telah menjadi dosen dan guru besar, Nurmandi rajin menulis di berbagai medium serta banyak dirujuk, menjadikannya diakui dan dipercaya karena ilmu yang konsisten diasah dan disebarluaskan.
“Saya terbiasa bangun tidur sekitar pukul 3 pagi, dilanjutkan dengan salat malam kemudian membaca hingga waktu subuh, seringkali juga membaca artikel jurnal. Itu rutinitas saya hampir setiap hari, termasuk di akhir pekan ataupun malam minggu,” imbuhnya.
Sebagai akademisi, Nurmandi juga banyak diundang di berbagai forum dan kuliah umum untuk mengajar hingga mancanegara seperti Singapuran dan Korea Selatan, yang menurutnya juga merupakan bentuk kepercayaan atas kapasitas yang dimilikinya. Keaktifan Nurmandi di organisasi Muhammadiyah khususnya di bidang pendidikan tinggi, penelitian dan pengembangan pun menjadi bentuk penegasan atas kepeduliannya terhadap kemajuan ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia.
Salah satu tulisan terbaru yang telah dipublikasikan oleh Nurmandi adalah analisis terkait indeks dari partisipasi publik secara digital di Indonesia sebagai indikator transformasi digital. Tulisan tersebut mampu mengupas dampak revolusi digital terhadap masyarakat Indonesia, termasuk dalam cara berpikir dan sudut pandang yang terbentuk tentang politik. (ID)