Berita

Rektor UMY : Gen Z Jangan Terbuai Isu Indonesia Emas 2024

Salah satu visi negara Indonesia di tahun 2045 adalah menjadi negara yang tangguh, mandiri dan inklusif. Bahkan juga diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 (berdasarkan PDB PPP) dan ekonomi terbesar ke-8 dunia (berdasarkan PDB riil). Namun di tengah-tengah itu semua, generasi muda khususnya Gen Z sudah seharusnya tidak terbuai dengan isu Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP., IPM., ASEAN Eng di hadapan 696 wisudawan hari pertama pada Wisuda Sarjana, Vokasi, dan Pascasarjana UMY periode IV Tahun 2023/2024, Rabu (5/6) di Sportorium UMY. Pelaksanaan wisuda yang akan digelar hingga Kamis (6/6) ini diikuti oleh total 1.401 wisudawan.

Dalam sambutannya, Gunawan menyampaikan agar para wisudawan yang merupakan Gen Z tersebut tidak lengah dan tergerus dengan isu Generasi Emas 2045. Apalagi dengan adanya narasi-narasi politik dan sosial yang menyebutkan bahwa Gen Z berarti Generasi Zonk.

“Hal itu akan menjadi petaka jika para anak mudanya tidak bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi untuk menghadapi tantangan global. Maka dari itu, jangan terbuai dengan isu Indonesia Emas 2045 tanpa persiapan yang matang. Lulusan kampus UMY harus siap bersaing dengan tenaga kerja asing yang sudah banyak masuk ke Indonesia. Tanpa persiapan, generasi 2045 bisa menjadi generasi cemas, bukan generasi emas,” tegas Gunawan yang juga merupakan Guru Besar UMY bidang Ilmu Tanah.

Rektor UMY juga menyampaikan bahwa sebagai universitas yang sudah menjadi bagian dari masyarakat internasional, tagline kampus Muda Mendunia sudah berhasil dibuktikan dengan semakin meningkatnya suasana akademik internasional di lingkungan UMY. Sebagaimana momen wisuda periode IV ini yang dihadiri oleh wisudawan dari Thailand, Bangladesh dan Spanyol.

“Akan tetapi, jangan sampai kalian lengah menghadapi tantangan global ini. Terus tingkatkan kapabilitas diri kalian, agar tidak menjadi generasi cemas,” imbuh Gunawan.

Sementara itu, Raden Safinatul Aula Wiji Kinasih, selaku wisudawan terbaik Sarjana, dalam sambutannya ia mengingatkan rekan-rekan seperjuangannya agar bersiap menghadapi persaingan di dunia kerja yang akan dihadapi. Belum mendapatkan pekerjaan di negara sendiri bukanlah alasan untuk menyerah dengan kondisi yang ada, tetapi harus peka terhadap peluang untuk mencoba di negara lain.

“Persaingan di dunia kerja yang tidak mudah bukanlah alasan bagi kita untuk menyerah. Jika rezeki kita berkarir bukan di Indonesia, maka cobalah untuk berkarir di negara lain. Dengan bekal ilmu dari UMY, kita tidak akan kesulitan menghadapi tantangan di kancah internasional,” pungkasnya. (DA)