Sebagai negara yang berada dalam area ring of fire, Indonesia harus selalu siap dengan kemungkinan terjadinya bencana karena setiap bencana alam yang terjadi selalu diiringi dengan potensi jatuhnya korban dan menciptakan kerentanan sosial yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Namun, hal ini tidaklah cukup apabila hanya dilakukan oleh pemerintah saja, karena itu perlu kontribusi dari berbagai pihak termasuk universitas. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Ir Gunawan Budiyanto, M.P., dalam forum bertajuk 2019 Asia University President and Rector Forum on Sustainable Development Goals (SDGs) of the United Nations and Regional Revitalization. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Senin (13/5) di Ando Lecture Hall Museum of Modern Art, Asia University (AU) Taiwan.
Dalam presentasinya yang berjudul Disaster Awareness as a Part of University Social Responsibility, Gunawan menyebutkan bahwa harus ada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kebencanaan. “Perlu ada keterlibatan dari masyarakat dalam menerapkan manajemen bencana mulai dari mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan. Ini bisa dilakukan oleh institusi swasta dan kelompok sukarelawan yang dibentuk oleh masyarakat, yang kemudian ditingkatkan melalui program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat,” ujarnya.
Gunawan menyebutkan bahwa hal tersebut juga dilakukan oleh UMY dalam usahanya menyiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Salah satu misi UMY adalah meningkatkan martabat manusia untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. Ini yang menjadi dasar pertanggungjawaban sosial UMY dalam melakukan banyak program untuk masyarakat untuk “berhadapan” dengan bencana. Antara lain yang rutin dilaksanakan adalah program pemberdayaan sosial melalui kegiatan pelayanan sosial di desa-desa dan di daerah yang terkena bencana,” ungkapnya.
“Kegiatan ini menargetkan para terdampak bencana agar dapat melakukan penanggulangan korban dan kerentanan sosial yang terjadi di lingkungannya. Karena itu penerapan manajemen bencana yang diberikan juga termasuk memperkenalkan masyarakat dengan aksi mitigasi bencana, manajemen respon darurat dan proses pemulihan yang kami sediakan dalam lokakarya dan kegiatan praktis di lapangan,” papar Gunawan.
Direktur Kantor Urusan Internasional UMY, Yordan Gunawan, menjelaskan bahwa forum ini membahas peran universitas dalam mencapai SDGs yang menjadi agenda PBB. Selain UMY forum tersebut juga mengundang sejumlah institusi pendidikan lainnya. “Selain Rektor Gunawan, acara yang dihadiri sivitas akademika kampus di Taiwan ini juga menghadirkan pembicara lainnya antara lain: Peretz Lavie (President, Technion-Israel Institute of Technology, Israel), Katsutoshi Sakurai (President, National University Corporation Kochi University, Japan), Appa Rao Podile (Vice-Chancellor, University of Hyderabad, India), João Amaro de Matos (Matos Vice Rector, NOVA University Lisbon, Portugal), President, China Medical University, Taiwan Academician, Academia Sinica, Taiwan) serta President, Higher Education Evaluation and Accreditation Council of Taiwan),” pungkas Yordan.