Berita

Resimen Mahasiswa UMY Peringati Hari Bela Negara dengan Aksi Donor Darah

Donor Darah Menwa
Salah seorang anggota Menwa yang menemani peserta donor darah dari kalangan mahasiswa UMY

Resimen Mahasiswa (Menwa) SAT-017 UMY menggelar aksi donor darah di kampus setempat. Kegiatan sosial itu diselenggarakan untuk memperingati Hari Bela Negara (HBN) yang jatuh pada 19 Desember setiap tahunnya.

Ketua pelaksana, Wira Primaldi mengatakan, pihaknya sengaja mengemas peringatan itu dalam bentuk donor darah, sebab menurutnya bela negara dapat diwujudkan dengan hal sederhana seperti dengan menyumbangkan darahnya untuk sesama.

Ia menuturkan animo civitas akademika UMY untuk mendonorkan darahnya dalam kegiatan itu cukup tinggi. Panitia, lanjut mahasiswa Ekonomi Keuangan dan Perbankan Islam itu, menargetka​n delapan puluh kantong darah sampai jam 14.00, namun iya meyakini jumlahnya akan melebihi target.

“Targetnya sekitar 80 kantong, tapi sepertinya melebihi target. Karena sekarang jam 11.30 saja sudah terkumpul 75 kantong,” kata Wira di sela-sela donor darah yang digelar di Poli Klinik UMY, Jum’at (19/12).

Ia mengaku peringatan Hari Bela Negara belum pernah diperingati sebelumnya oleh Universitas di Yogyakarta. Sehingga dengan adanya donor darah bertema “Setetes Darah untuk Bela Negara” itu membuat UMY menjadi kampus pertama di Yogyakarta yang memperingati hari bersejarah itu. Ia berharap ke depannya Hari Bela Negara dapat terus diperingati setiap tahunnya di UMY dengan berbagai konsep yang berbeda.

Di sisi lain Komandan Menwa SAT-017 UMY, Sofwan fajar menerangkan, peringatan hari bela negara masih belum begitu familiar di telinga masyarakat. Sehingga pihaknya ingin mengenalkan peringatan yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak tahun 2006 itu kepada masyrakat, khususnya generasi muda.

Sebab, menurut mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2012 itu, saat ini banyak generasi muda yang terkesan cuek dengan berbagai peringatan bersejarah Bangsa Indonesia. “Kita sebagai Menwa ingin mengajak mahasiswa untuk mengenalkan Hari Bela Negara yang ke enam. Kita ingin mengingatkan pemuda agar tahu pentingnya bela negara,” tambah Sofwan.

HBN sendiri diitetapkan Pemerintah Indonesia untuk memperingati deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia oleh Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat pada tahun 19 Desember 1948. Saat itu Presiden Soekarno dan Hatta ditangkap oleh Belanda, kemudian Ibu Kota Indonesia yang sempat dipindahkan ke Yogyakarta juga berhasil diduduki Belanda dengan menyerukan Pemerintahan Republik Indonesia telah bubar. Keputusan tentang HBN ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keppres No. 28.