Bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada Senin (21/11) lalu memberikan dampak yang cukup besar bagi korban, baik dari segi materil hingga tertelannya korban jiwa. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Lazismu) UMY memberikan respon tanggap dengan menurunkan relawan serta mengumpulkan bantuan logistik yang akan disalurkan kepada korban bencana di Cianjur.
Penerjunan tim relawan dan bantuan logistik dilakukan pada Minggu sore (27/11) dan berlokasi di gedung AR Fachrudin A. Mewakili Ketua Pengurus Lazismu UMY, Rozikan, M.S.I. menyampaikan bahwa ada sekitar 300 paket keperluan yang disiapkan oleh tim relawan dari UMY yang terdiri dari perlengkapan mandi, pakaian, dan bahan makanan pokok. “Kami sudah berkoordinasi dengan tim logistik yang ada di lokasi bencana, agar kami bisa memprioritaskan keperluan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh korban. Dan untuk saat ini yang paling dibutuhkan adalah perlengkapan mandi dan kebersihan,” jelas Rozikan.
Menurut Rozikan, proses pengumpulan bahan bantuan logistik memakan waktu yang terbilang cepat, sekitar kurang dari dua hari. Ini dikarenakan Lazismu sudah mempunyai anggaran yang secara khusus dialokasikan untuk bencana kemanusiaan. “Dana yang kami gunakan juga berasal dari donasi yang diberikan oleh masyarakat, dan kesempatan untuk berdonasi akan tetap terbuka hingga 31 Desember,” ungkapnya. Rozikan pun menjelaskan bahwa pengambilan jangka waktu yang panjang untuk berdonasi juga sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bencana yang kemungkinan akan terjadi di beberapa titik.
Untuk pendistribusian bahan logistik kepada korban bencana akan dilakukan secara terstruktur melalui kelembagaan Muhammadiyah di Cianjur. “Harapannya dengan skema pendistribusian seperti ini, bantuan yang disalurkan tidak hanya merata, tetapi juga tepat sasaran. Karena saya yakin bantuan yang akan kami berikan tidak akan mencukupi, sehingga perlu ada skala prioritas yang diutamakan,” pungkas Rozikan.
Faris Al-Fadhat, M.A., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY menyambut baik tindakan yang dilakukan oleh Lazismu UMY. Beliau menyampaikan bahwa UMY selalu ingin dan akan tetap berkontribusi terhadap penanggulangan dan penanganan bencana kemanusiaan. “Kami memandang bahwa setiap terjadi bencana, akan banyak sekali keperluan yang dibutuhkan. Alhamdulillah UMY dalam beberapa bencana yang sempat terjadi di Indonesia selalu mengirimkan bantuan berupa barang, finansial maupun penerjunan tim relawan. Ini sebagai bentuk komitmen dari UMY untuk berkontribusi terhadap nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Faris.
Selain Lazismu UMY, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY turut memberikan bantuan dengan mengirimkan Tim Bantuan Medis (TBM Alert), sebuah unit kegiatan mahasiswa di bawah FKIK yang pro aktif mejadi relawan kemanusiaan. dr. Dirwan Suryo Sularto, M.Sc. mewakili pimpinan FKIK menyampaikan bahwa TBM Alert UMY akan berkoordinasi langsung dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Dengan total enam orang, pemberangkatan dilakukan di hari yang sama pada pukul 20.00 WIB dan akan tinggal di lokasi selama dua hari untuk tim relawan Lazismu. sementara TBM Alert akan berada di lokasi lebih lama yaitu sekitar tujuh hari, sebelum dilakukan pergantian. (ID)