Rapat Kerja Tengah Tahun Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (RKTT-UMY) pada tahun 2015 ini sedikit berbeda. Pasalnya, saat ini selain membahas mengenai Capaian Tengah Tahun Kegiatan dan Anggaran serta Pembahasan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) UMY. Pada kesempatan ini Rektor UMY juga meluncurkan 4 Program baru UMY sekaligus perkenalan bentuk program dan pelaksanaan program.
4 Program tersebut adalah Pogram Daya Saing Internasional, Radio Frequency Identity System (RFID), Sistem Informasi Kepagawaian Online, dan Jaringan Hot Spot Internet Cepat 90 Titik di UMY. Setiap program tersebut rencananya akan disiapkan mulai dari Februari s/d Mei 2015 diharapkan dapat terlaksana secara sempurna. Kegiatan RKTT yang diadakan bertempat di Ruang Sidang AR. Fachruddin A UMY ini, dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan, Kepala Biro, dan seluruh kepala atau direktur Unit Kerja UMY, Kamis (26/02).
“Untuk Daya Saing Internasional Kita harus mencontoh Swiss, keyakinan daya saing internasional melalui artikel ilmiah itu sudah dilakukan Swiss sejak sekian puluh tahun yang lalu. Kami harapkan seluruh dosen yang dapat tugas tidak perlu ragu-ragu lagi berangkat keluar Negeri untuk mengikuti program International Research Collaboration keluar Negeri. Nanti kami tunggu oleh-olehnya, bukan oleh-oleh Cokelat maupun Pena, tapi yang kami tunggu adalah artikel anda yang sudah dimuat ke dalam Jurnal Internasional,” ujar Bambang.
Selain Rektor, Wakil Rektor III UMY Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D, menjelaskan, dari Program Daya Saing internasional salah satu yang difokuskan adalah kegiatan Internasional Research Collaboration dari beberapa aspek penunjang Program Daya Saing Internasional. Hal ini diprogramkan karena tuntutan syarat kepangkatan dosen yang semakin meningkat, yaitu saat ini DIKTI telah menetapkan, bahwa untuk menjadi Lektor Kepala maupun Guru Besar harus minimal 1 Artikel telah dipublikasikan pada Jurnal Internasional yang telah terakreditas oleh SCOPUS, sehingga persyaratan ini diharapkan tidak menjadi hambatan bagi karir dosen.
“Staf akan kita kirimkan ke Universitas mitra kita, kita prioritaskan yang sudah masuk kedalam 500 akreditasi Universitas Internasional oleh Q-Stars. Nantinya kegiatan yang akan dilakukan adalah melakukan penelitian bersama profesor di sana, dan yang akan kita kirimkan adalah dosen yang memiliki penelitian, bukan dosen yang mulai dari nol yang baru menulis jurnal. Sifatnya adalah dimagangkan, dan akan kita biayai selama 3 minggu, setelah itu akan kita tagih hasilnya yang sudah terpublikasi, kalau tidak terpublikasi harus dikembalikan biaya yang telah kita berikan, karena ini tuntutan. Bugetnya maksimal sampai 300 juta,” ungkap Sri Atmaja.
Selain program Daya Saing Internasional, Wakil Rektor II UMY Dr. Suryo Pratolo, M.Si, Akt, CA, AAP menambahkan penjelasan untuk Program RFID system yang menjadi perhatian utama untuk sistem keamanan internal kampus, yang terekam secara elektronik melalui sebuah basis data. Teknologi RFID akan dikembangkan pada sistem parkir elektronik, perhitungan jumlah civitas akademika yang ke kampus, kahadirian dosen, menjamin keamanan lingkungan kampus dan diharapkan dapat dikembangkan pada keamanan setiap pintu masuk ruang-ruang kerja di UMY.
“Jadi nanti semua mahasiswa harus memakai kalung tersebut (kartu RFID-Red) sehingga kita tahu kalau tidak memakai itu bukan mahasiswa kita. Kalau untuk keluar masuk, kalau kartu itu ada di tas dan di dompet juga terdeteksi, sehingga pintu keluar masuk kendaraan akan terbuka secara otomatis, dengan nomor polisi kendaraan muncul pada komputer yang ada di setiap pintu masuk kendaraan. Jika pintu tidak terbuka secara otomatis, maka petugas akan mengecek identitas orang tersebut, nanti kita juga akan buatkan khusus kartu pengunjung tamu, dosen dan karyawan. Saat ini baru selesai hanya kepada mahasiswa,” jelas Suryo.
Kemudian, selanjutnya dalam program Akses Internet Cepat, Sekretaris Universitas Ir. Nafi Ananda Utama, M.S menjelaskan jaringan internet cepat dengan 90 unit rangkaian jaringat internet, yang terbagi dalam 3 nama hotspot, yaitu “Umy Faculty” untuk dosen, “Umy Student” untuk mahasiswa dan “Umy Guest” untuk tamu yang sedang berkunjung atau beraktifitas sementara di UMY.
“Kami harapkan dengan 90 titik Hot Spot akan mampu mengakomodasi kebutuhan internet cepat untuk seluruh civitas akademika UMY, jika nanti masih kurang maka akan kita tambah, ini penting karena hampir semua sistem kita menggunakan jaringan internet” Imbuh Nafi. (Shidqi)