Berita

Robot Indonesia Akan Dikembangkan Menjadi Social Robotic

Masa depan dunia robotik Indonesia diprediksi akan mengalami kemajuan pesat. Beberapa ilmuan robot dari perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia sudah merencanakan perkembangan bagi robot Indonesia. Ke depannya, robot buatan tangan-tangan kreatif orang Indonesia akan dikembangkan menjadi Social Robotic. Berbagai penelitian mengenai fenomena dan problem sosial kehidupan manusia untuk mendukung rencana tersebut pun sudah dilakukan.

Prof. Dr. Mauridhi Hery Purnomo, peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), memaparkan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam acara The 3rd Indonesian Symposium On Robot Soccer Competition. Acara simposium yang merupakan rangkaian dari Kontes Robot Indonesia (KRI) ke-3 tingkat Nasional 2015 ini, diselenggarakan pada Kamis (11/6) di Ruang Sidang AR. Fachruddin A Kampus Terpadu UMY.

Menurut Prof. Mauridhi, robotik Indonesia saat ini memang tengah dikembangkan agar bisa menjadi Social Robotic. Social Robotic itu sendiri merupakan sistem dimana sebuah robot dapat memiliki kecerdasan sosial. Dari kecerdasan sosial tersebut, sebuah robot diprogram agar bisa mengerti tentang manusia, baik itu wajah maupun suara manusia. “Dengan begitu, robot itu bisa diajak bersosialisasi dengan manusia. Kita pun bisa mengembangakan robot itu dengan sempurna, walaupun tidak sesempurna manusia,” ujarnya.

Dosen ITS ini kembali menjelaskan, bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan Social Robotic. Karena melalui Social Robotic itulah sebenarnya kita bisa membantu manusia. “Tinggal pilihan kita mau ambil fokusnya yang mana. Misalkan dengan membantu saudara-saudara kita yang tuna rungu dan tuna wicara. Bagaimana kita bisa membuat atau mengembangkan robot yang memiliki kemampuan untuk bisa membantu saudara-saudara kita itu bisa bersosialisasi dengan orang lain pada umumnya. Dengan begitu kita bisa membantu saudara-saudara kita yang tidak sesehat kita.”

Jadi, imbuh Prof. Mauridhi lagi, Social Robotic itu sebenarnya berkaitan erat dengan kegiatan sehari-hari manusia. Bagaimana robot yang diciptakan tersebut dapat membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-harinya. “Social Robot itu terkait dengan kegiatan sehari-hari. Bagaimana kita membantu orang-orang yang tidak sempurna dengan robot yang kita buat,” imbuhnya.

Sementara itu, Dr. Endra Pitowarno, General Chairman Kontes Robot Indonesia (KRI) 2015 mengatakan, Indonesian Robot Soccer Competition (IRSC) akan menjadi tolak ukur kemajuan dari kontes-kontes robot berikutnya. “IRSC ini sebagai tolak ukur bagi kontes robot, yang juga selalu dikaitkan dengan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia,” ungkapnya. Hal tersebut didasarkan pada fakta bahwa setiap robot yang dibuat memang selalu bertujuan untuk membantu kesejahteraan dan mengatasi problem umat manusia.

Dr. Endra pun berharap agar hasil dari simposium yang juga melibatkan peserta Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) 2015 untuk mengirimkan karya ilmiahnya berupa paper, dapat masuk ke indeks Scopus. Sebab dengan begitu, karya-karya ilmiah mereka dapat dijadikan rujukan bagi banyak orang, termasuk bagi mahasiswa-mahasiswa yang juga akan mengikuti kontes robot berikutnya. (sakinah)