Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (TE UMY) untuk kali kedua mengadakan Robotech 2012: Lomba Robot Line Follower Tingkat SMA/SMK/MA se-derajat Se-Pulau Jawa. Tahun ini, Robotech 2012 diikuti 55 peserta dari DIY hingga beberapa daerah di pulau Jawa, seperti Purworejo dan Sukorejo. Beberapa siswa SD dan SMP bahkan ikut ambil bagian untuk memenangi kompetisi yang diadakan Sabtu dan Minggu (7-8/4) di Plaza Kampus Terpadu UMY ini.
Menurut Koordinator Acara Dian Budi Santoso yang ditemui di sela-sela acara Sabtu (7/4), lomba robot line follower adalah ajang adu cepat robot yang dirancang untuk melewati lintasan garis hitam melalui sensor yang dipasang pada robot. Di hari pertama, para peserta dibagi menjadi 8 grup. Dalam 2 kali kesempatan, robot dengan ukuran maksimal 20 x 20 cm akan melewati lintasan dengan total luas 4,5 x 5,5 m. Peserta diberi waktu 4 menit agar robot yang dirancang menyelesaikan lintasan. 4 robot dengan waktu terbaik di masing-masing grup akan melaju ke babak selanjutnya di hari kedua.
“32 peserta di hari kedua akan mengikuti babak dengan sistem gugur. Mereka akan diadu untuk melewati lintasan dengan rintangan yang lebih rumit dari babak penyisihan. 2 robot yang mencapai babak final akan memperebutkan juara pertama” terang Dian.
Robot Line Follower menurut Dian memang sedang menjadi tren di kalangan pelajar dan mahasiswa. Di kalangan SMA misalnya, muncul komunitas-komunitas ekstrakulikuler perancangan robot sehingga keterampilan merancang robot semakin berkembang. “Anak-anak SMA menyebut ekskul robot sebagai ekskul mahal. Untuk spesifikasi robot pada kompetisi ini misalnya, para peserta bisa mengeluarkan uang hingga 400 ribu lebih. Itulah mengapa begitu ada lomba seperti ini, mereka tidak ingin ketinggalan ikut serta”, jelas Dian.
Selain memperebutkan Juara 1, 2, 3, dan 4, Robotech 2012 juga akan meberikan 2 kategori penghargaan yaitu desain terbaik dan teknologi terbaik. Penghargaan itu menurut Dian tentunya diberikan kepada robot dengan kriteria tertentu. “Desain terbaik dinilai dari kretivitas pada bentuk robot. Sementara Teknologi akan dilihat dari spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan”
Lomba Robot Line Follower ini adalah rangkaian dari UMY Festival 2012 yang diselenggarakan untuk menyemarakkan Milad UMY ke 31 tahun. Menurut Iswanto, ST., M.Eng Ketua Panitia UMY Festival, selain lomba robot line follower tedapat juga beberapa lomba. “Lomba tersebut antara lain lomba pidato bahasa inggris, cerdas cermat, paduan suara, roket air, karya tulis, aeromodelling aeroglider, desain poster, kompetisi membuat jembatan menggunakan stick ice cream dan kompetisi membangun jiwa managership pelajar. Untuk peserta dari UMY Festival ini adalah para pelajar yang berasal dari SMA/SMK/MA se-Pulau Jawa bahkan beberapa dari Pulau Sumatera” tambahnya.
Iswanto berharap dengan pelaksaan lomba seperti ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya sehingga menjadi suatu wadah untuk meningkatkan kreatifitas para pelajar. “Kompetisi ini juga memiliki tujuan untuk mengembangkan kreatifitas para pelajar sesuai dengan minat yang mereka tekuni, selain itu memberikan para pelajar sebuah pengalaman yang baru untuk masa depan mereka” harapnya. (sakti/fariz)
Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (TE UMY) untuk kali kedua mengadakan Robotech 2012: Lomba Robot Line Follower Tingkat SMA/SMK/MA se-derajat Se-Pulau Jawa. Tahun ini, Robotech 2012 diikuti 55 peserta dari DIY hingga beberapa daerah di pulau Jawa, seperti Purworejo dan Sukorejo. Beberapa siswa SD dan SMP bahkan ikut ambil bagian untuk memenangi kompetisi yang diadakan Sabtu dan Minggu (7-8/4) di Plaza Kampus Terpadu UMY ini.
Menurut Koordinator Acara Dian Budi Santoso yang ditemui di sela-sela acara Sabtu (7/4), lomba robot line follower adalah ajang adu cepat robot yang dirancang untuk melewati lintasan garis hitam melalui sensor yang dipasang pada robot. Di hari pertama, para peserta dibagi menjadi 8 grup. Dalam 2 kali kesempatan, robot dengan ukuran maksimal 20 x 20 cm akan melewati lintasan dengan total luas 4,5 x 5,5 m. Peserta diberi waktu 4 menit agar robot yang dirancang menyelesaikan lintasan. 4 robot dengan waktu terbaik di masing-masing grup akan melaju ke babak selanjutnya di hari kedua.
“32 peserta di hari kedua akan mengikuti babak dengan sistem gugur. Mereka akan diadu untuk melewati lintasan dengan rintangan yang lebih rumit dari babak penyisihan. 2 robot yang mencapai babak final akan memperebutkan juara pertama” terang Dian.
Robot Line Follower menurut Dian memang sedang menjadi tren di kalangan pelajar dan mahasiswa. Di kalangan SMA misalnya, muncul komunitas-komunitas ekstrakulikuler perancangan robot sehingga keterampilan merancang robot semakin berkembang. “Anak-anak SMA menyebut ekskul robot sebagai ekskul mahal. Untuk spesifikasi robot pada kompetisi ini misalnya, para peserta bisa mengeluarkan uang hingga 400 ribu lebih. Itulah mengapa begitu ada lomba seperti ini, mereka tidak ingin ketinggalan ikut serta”, jelas Dian.
Selain memperebutkan Juara 1, 2, 3, dan 4, Robotech 2012 juga akan meberikan 2 kategori penghargaan yaitu desain terbaik dan teknologi terbaik. Penghargaan itu menurut Dian tentunya diberikan kepada robot dengan kriteria tertentu. “Desain terbaik dinilai dari kretivitas pada bentuk robot. Sementara Teknologi akan dilihat dari spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan”
Lomba Robot Line Follower ini adalah rangkaian dari UMY Festival 2012 yang diselenggarakan untuk menyemarakkan Milad UMY ke 31 tahun. Menurut Iswanto, ST., M.Eng Ketua Panitia UMY Festival, selain lomba robot line follower tedapat juga beberapa lomba. “Lomba tersebut antara lain lomba pidato bahasa inggris, cerdas cermat, paduan suara, roket air, karya tulis, aeromodelling aeroglider, desain poster, kompetisi membuat jembatan menggunakan stick ice cream dan kompetisi membangun jiwa managership pelajar. Untuk peserta dari UMY Festival ini adalah para pelajar yang berasal dari SMA/SMK/MA se-Pulau Jawa bahkan beberapa dari Pulau Sumatera” tambahnya.
Iswanto berharap dengan pelaksaan lomba seperti ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya sehingga menjadi suatu wadah untuk meningkatkan kreatifitas para pelajar. “Kompetisi ini juga memiliki tujuan untuk mengembangkan kreatifitas para pelajar sesuai dengan minat yang mereka tekuni, selain itu memberikan para pelajar sebuah pengalaman yang baru untuk masa depan mereka” harapnya. (sakti/fariz)