Kampung Warmon kokoda, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat merupakan salah satu kampung binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah dan Lembaga Pengembangan Pendidikan, Penelitian, dan Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk wilayah 3T (terdepan,Terluar,dan Tertinggal), yaitu Mahardika Bakti Nusantara (MBN).
Sejak 2016 KKN Mahardika Bakti Nusantara hadir untuk suku Kokoda. Dikatakan oleh Dr. Aris Slamet Widodo, S.P, M.Sc selaku Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa LP3M UMY, KKN MBN 3 tahun ini secara garis besar berfokus pada isu inklusi sosial yang berupaya untuk peduli dan mendorong agar seluruh elemen masyarakat mendapat perlakuan yang setara dan memperoleh kesempatan yang sama sebagai warga negara, terlepas dari perbedaan apapun.
“KKN MBN akan menciptakan keharmonisan dengan pendekatan sosial secara menyeluruh kepada warga dari segi pendidikan dengan membangun rumah baca, dan perpustakaan. Selain itu juga ada rumah adat serta program-program lainya yang telah kami lakukan untuk Kokoda”, ungkap Aris.
Dalam kunjungan ke UMY, Ari Syamsudin Namugur selaku Kepala Desa Warmon Kokoda mengungkapkan banyak terimakasih terhadap KKN MBN UMY atas pengadaan bangunan rumah baca, perpustakaan dan rumah adat yang akan segera diresmikan pada bulan Januari mendatang. “Insyallah Peresmian akan dilaksanakan pada tanggal 12 Januari mendatang,” ungkapnya.
Bangunan rumah baca, rumah adat, dan perpustakaan rencananya akan diresmikan oleh rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Selain peresmian bangunan, juga akan dilakukan peletakan batu pertama untuk penambahan bangunan Sekolah Dasar.
Syamsudin juga mengatakan selama 3 tahun berturut-turut MBN mengabdi di Kokoda, ia melihat bahwa warga selalu menanti kedatangan para mahasiswa dan akan berduka ketika mahasiswa KKN kembali dari tugas. Hal ini dikarenakan mahasiswa KKN MBN UMY banyak memberikan ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat kepada warga.
Seperti mengadakan program pendidikan buta aksara, rumah baca, serta perpustakaan juga memperkenalkan fungsi aparatur desa dan kampung. Sedangkan pada bidang kesehatan juga pertanian kehadiran KKN MBN UMY menjadi semangat bagi masyarakat untuk lebih maju lagi. “MBN hadir di garda depan bagi masyarakat, memberikan inspirasi, dan menjadi harapan hingga rasanya warga Papua asli dan pendatang dapat bersatu sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan damai,” ungkap Syamsudin. (Pras)