Berita

Sadarkan Masyarakat Peduli Bencana, Milad 38 UMY Gelar Charity Concert

Masih hangat dalam benak kita, musibah bencana alam yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat; tsunami Palu, Sulawesi Tengah, dan tsunami di Selat Sunda beberapa waktu silam. Bencana alam tersebut merengut ribuan jiwa meninggal dunia, puluhan ribu jiwa mengungsi, dan ribuan jiwa lainnya mengalami luka-luka. Bencana alam tersebut adalah duka yang amat mendalam bagi kita masyarakat di tanah air. Sebagai bentuk kepeduliannya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut turun tangan dalam meringankan beban para korban bencana alam. Salah satu cara yang dilakukan oleh UMY adalah dengan menggelar Charity Concert, yang juga sebagai upaya menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya sadar bencana alam. Charity Concert tersebut digelar di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Kamis malam (14/03).

Konser amal yang bertajuk Rose In Paradise ini merupakan sebuah konsep teatrikal musik pertama yang di suguhkan oleh UMY dengan kolaborasi dari 4 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Yakni Paduan Suara Mahasiswa Sunshine Voice, Drum Corps UMY, Teater Tangga, UKM Musik dan seni tari SENTAKAMUDYA. “Sebagai Bentuk Rasa Syukur UMY, konser amal ini kita selenggarakan. Karena kami memiliki banyak mahasiswa yang berprestasi dalam bidang kesenian, konser ini juga merupakan bentuk apresiasi kami bagi mereka. Dengan menggabungkan kesenian tradisional dan modern, pagelaran seni tearikal Rose In Paradise ini bisa membawa penonton hanyut dalam suasana haru terhadap korban bencana, yang juga menjadi konsep dalam konser amal ini, ” jelas Faris Al-Fadhat ketua Panitia Milad ke-38 UMY, di sela-sela acara.

Puthut Ardiantho MPd sebagai kepala divisi Charity Concert menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut terlaksana. “Latar belakang Charity Concert ini adalah ingin mengajak masyarakat yang datang di TBY untuk sadar akan bencana. Karena dalam beberapa waktu ini kan banyak sekali bencana yang melanda di Indonesia. Selain itu, UMY juga ingin mempunyai komunitas yang sadar bencana. Maka dalam rangkaian Charity Concert ini juga dilaksanakan Launching Relawan Bencana UMY,” paparnya.
Puthut juga menjelaskan tentang bentuk kepedulian sosial dari UMY dalam bentuk Charity Concert. “Apabila ditanya kenapa dalam bentuk Charity Concert? Karena kami ingin bukan hanya memvisualkan, tapi juga ingin mengalang dana untuk membantu korban bencana. Apabila dikatakan telat ya tidak juga, karena kami lebih ingin mengekspos ide sadar bencana yang kemudian dikemas dalam penampilan teatrikal. Kami menggandeng para mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang punya kesamaan dalam bidang seni. Dan untuk donasi yang terkumpul dari konser ini akan kami salurkan melalui LAZIZMU untuk disalurkan kepada korban bencana alam,” jelasnya.

Selain untuk korban bencana gempa Lombok, Palu, dan lainya, dalam konser amal ini Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto juga memberikan bantuan dana sebesar 3.438.000.000 Rupiah bagi 153 mahasiswa UMY yang merupakan korban gempa, yang diwakili oleh Rizki M Syahputra dari prodi Hubungan Internasional serta Syafira Damayanti dari prodi Ekonomi Syariah. Gunawan yang juga terhanyut dalam suguhan konser pada malam itu mengungkapkan bahwa dia merasa bangga kepada mahasiswa UMY dan berharap tahun depan akan lebih meriah lagi dengan Sang Surya Symphony Orchestra.

“Mahasiswa UMY memiliki prestasi dan talenta yang luar biasa, dan pada malam ini semuanya bersinergi menjadi satu pertunjukan, ini bukti bahwa mahasiswa UMY juga orang-orang hebat. Untuk konser tahun depan, akan lebih meriah dengan launching Sang Surya Symphony Orchestra. Dan saya meminta dukungan semuanya agar hal ini dapat dipersembahkan pula untuk umat,” jelas Gunawan.

Charity Concert yang bertajuk “Rose in Paradise” tersebut tidak hanya menampilkan penampilan dari UKM seni yang ada di UMY. Tapi juga menampilkan fashion show dengan tujuan memperkenalkan UMY sebagai Green Campus. Promoting UMY Green Life Style ini divisualkan dengan fashion show dari dosen UMY. Dalam fashion show ini, menggunakan bahan kain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang biasanya disebut ekoprint, yang juga merupakan karya dari Puthut Ardiantho MPd. (Cdl & Pras)