Berita

Said Tuhuleley: Selama Rakyat Masih Menderita, Tak Ada Kata Istirahat

download

Berita duka kembali menimpa keluarga besar civitas akademika Universtitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Setelah sekira dua bulan yang lalu, sang legenda Ir. Dasron Hamid berpulang keharibaan Illahi. Kini, keluarga civitas akademika UMY kembali merasakan kehilangan sangat mendalam. Dr. Said tuhuleley MM. Seorang konseptor, Inisiator dan pejuang kepentingan rakyat kecil telah wafat pada Selasa (10/6) 2015 sekitar pukul 23.30 WIB di Rumah Sakit dr. Sardjito Yogyakarta. Keuletan dalam membuat pola-pola pembinaan, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat adalah warisan berharga darinya yang tidak akan pernah dilupakan oleh para civitas akademika UMY, juga warga Muhammadiyah.

Dr. Said Tuhuleley MM. Adalah sosok yang ulet dalam pembinaan dan pengembangan pendidikan. Kepiawaiannya dalam pendidikan dibuktikan ketika Almarhum diamanahi sebagai Sekretaris Majlis Pendidikan Tinggi PP. Muhammadiyah. Banyak program dan pola pendidikan yang dikembangkannya diadposi oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah, termasuk oleh UMY. Dr. Gunawan Budiyanto (Wakil Rektor I UMY) ketika diwawancarai via telepon pada Rabu (10/6) oleh Biro Humas dan Protokoler UMY mengatakan, Almarhum Dr. Said Tuhuleley MM,., termasuk salah satu orang yang menyumbangkan banyak pemikirannya bagi kemajuan UMY. Ketika Almarhum menjabat sebagai Wakil Rektor III pada tahun 90an, di tangannya banyak program yang dimunculkan yang kemudian melahirkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

“Pak Said adalah seorang konseptor dan inisiator yang turut menyumbangkan pemikirannya dalam kemajuan UMY. Ketika menjabat sebagai Wakil Rektor III, beliau adalah orang yang banyak menyumbangkan ide untuk kegiatan kemahasiswaan,” ujarnya.

Selain itu, masih menurut Dr. Gunawan Budiyanto, Almarhum juga adalah sosok yang meletakkan dasar-dasar pengembangan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketika mengemban amanah Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY. Keahliannya dalam hal penelitian, juga dibuktikan dengan menerbitkan Jurnal Inovasi hasil dari penelitian yang dilakukan dosen-dosen UMY.

Keseriusan dan pendiriannya dalam memperjuangkan ekonomi masyarakat menengah ke bawah, terus dipesankan ketika Almarhum masih dirawat Di PKU Muhammadiyah Gamping. Dr. Gunawan menceritakan bahwa Almarhum berpesan, agar UMY tidak melupakan pengabdian dan pembinaan kepada masyarakat kecil. “Beliau juga adalah sosok yang meletakan dasar-dasar penelitian, pembinaan dan pengabdian untuk masyarakat ketika menjabat sebagai Kepala LP3M. Ada pesan penting ketika saya menjenguk Almarhum. Pada Sabtu 6 juni kemarin, beliau berpesan agar seberapapun maju dan suksesnya UMY agar jangan melupakan pengabdian dan pembinaan kepada masyarakat kecil, terutama disekitaran UMY,” tuturnya.

Tak berhenti di situ, Ketua Majlis Pemberdayaan Masyarakat PP. Muhammadiyah periode 2010 – 2015 ini adalah sosok sederhana dan bersahaja yang motto hidupnya “SELAMA RAKYAT MENDERITA TIDAK ADA KATA ISTIRAHAT”, adalah juga seorang yang sangat konsen mengurusi dan mengadvokasi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pendampingan kepada pedagang asongan, tukang becak, petani kecil adalah program yang dikembangkannya.

Almarhum merupakan sosok berpendirian teguh, yang juga mendapatkan gelar kehormatan DR. (Honoris Causa) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) karena keteguhannya dalam memperjuangkan rakyat ekonomi menengah ke bawah.