Situasi pandemi COVID-19 kembali merebak dengan adanya kasus varian Omicron di Indonesia. Terlebih pada Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dinyatakan memasuki level 3 hingga dini hari. Memasuki perkuliahan semester genap 2021/2022 di tengah maraknya kondisi tersebut, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyapa seluruh civitas akademika guna memberikan sosialiasi terkait perkuliahan semester genap 2021/2022 secara virtual melalui kanal YouTube UMYogya pada Jum’at (11/02) .
Mengawali sambutannya, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., menegaskan bahwa dalam kondisi apapun, kualitas akademik tidak boleh dikorbankan. Menurutnya, sebagai anggota masyarakat ilmiah tentu memiliki strategi untuk menghadapi masa sulit atau ketidakpastian sebagaimana masa pandemi COVID-19 berlangsung.
“Kita tidak boleh merubah-rubah. Kita sudah tetapkan bahwa dalam kondisi apapun juga kita tidak boleh mengorbankan kualitas akademik. Karena kita sebagai anggota masyarakat ilmiah punya cara, strategi, dan pengalaman supaya kualitas akademik tidak berkurang. Kedua, tetap menjaga protokol kesehatan. Dengan strategi yang kita miliki ini, lantas kita kombinasikan sesuai situasi yang berkembang. Sehingga, apapun namanya, UMY harus tetap kita selamatkan masa depannya,” tegas Gunawan.
Wakil Rektor I Bidang Akademik sekaligus penanggung jawab Incident Command System (ICS) UMY, Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM., dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi sekaligus persiapan terkait perkuliahan semester genap 2021/2022 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2022 mendatang.
Berpacu pada surat edaran kedua, pada 14 Februari hingga 2 April 2022, pelaksanaan kuliah tatap muka tetap diadakan sesuai prosedur yang berjalan.
Dalam pelaksanaannya, Ia juga menyatakan bahwa UMY telah memenuhi ketentuan-ketentuan pelaksanaan kuliah tatap muka sesuai dengan panduan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Sebelumnya sudah dikeluarkan surat edaran yang bernomor 514 disusul dengan nomor 563 tahun 2022 yang mengatur perkuliahan semester genap 2021/2022. Pada prinsipnya putuskan ini sesuai panduan pembelajaran Kemendikbud dengan memperhatikan prosedur untuk wilayah yang memasuki level 3. Dimana pembelajaran tatap muka dilakukan secara terbatas atau diatur kurang lebih bagi perguruan tinggi yang sudah melaksanakan vaksinasi paling sedikit 40%. Kemudian dengan capaian vaksinasi warga sekitar minimum 10% bisa melaksanakan perkuliahan atau kegiatan perkantoran setiap hari. Selain itu, jumlah peserta didik sudah diijinkan ruang-ruangnya sejumlah 50%. Sedang lama waktunya adalah 4 jam. Dan semua sudah kita penuhi sesuai panduan kemendikbud,” ujar Sukamta.
Meski demikian, dalam surat edaran kedua menjelaskan bahwa perkuliahan semester genap 2021/2022 diatur secara luwes baik online maupun offline.
“Seluruh ruang kelas sudah dipersiapkan lengkap dengan kamera yang sudah terpasang. Sedangkan perkuliahan akan dimulai pada 14 Februari – 2 April 2022 secara offline bersamaan langsung secara online. Sehingga, bagi mahasiswa yang berkendala untuk kembali ke Jogja, diperbolehkan untuk mengikuti kelas secara online,” tambah Sukamta.
Bersamaan dengan laporan teknis perkuliahan, Komandan Lapangan ICS, Al Afik, S.Kep., Ns., M.Kep., mengonfirmasi bahwa berdasar data ICS, capaian vaksinasi di UMY sampai hari ini sebanyak 28.637 baik dari dosis 1 sampai booster. Ia juga memaparkan laporan kasus positif di lingkungan UMY pada 2 Februari 2022 tercatat sebanyak 36 mahasiswa terpapar dan kondisi mayoritas minim gejala. Sedang, pada shelter UMY saat ini terisi 31 orang yang didominasi umum.
Lebih lanjut, Tim ICS akan memfasilitasi civitas akademika yang terkonfirmasi positif sesuai dengan prosedur yang dimiliki. “Upaya ICS akan memfasilitasi. Apabila ada yang terkonfirmasi akan ditindaklanjuti sesuai dengan alur yang sudah kita tetapkan. Bagi yang tidak bergejala akan dilakukan tes menggunakan PCR. Sedangkan yang bergejala menggunakan SWAB Antigen,” tambah Afik.
Konsultan medis ICS UMY, dr. Agus Widyatmoko, Sp.PD., M.Kes., turut hadir menjelaskan kondisi infeksi COVID-19 terkini. Ia melaporkan bahwa tercatat pada 8 Februari 2022 kasus yang terkonfirmasi kurang lebih 46.843 dalam satu hari. Menurutnya, dari data ini diprediksi oleh banyak pihak bahwa varian omicron yang cepat menyebar akan kita alami.
Ia mengimbau bagi siapapun yang mengalami gejala pada omicron seperti; pilek, hidung tersumbat, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri di otot, fatique, demam, agar sesegera melakukan pemeriksaan antigen. Sedangkan yang terkonfirmasi positif agar melakukan isolasi mandiri.
“Siapapun yang bergejala, lakukan pemeriksaan. Bagi yang telah terkonfirmasi positif untuk memutus rantai penyebaran lakukan isolasi mandiri selama 10 hari sesuai aturan pemerintah. Bahkan pada kasus Omicron, bagi yang sudah divaksin lengkap isomannya bisa dipercepat. Umumnya 7 hari sudah selesai isoman tanpa harus PCR atau 5 hari namun harus dibuktikan dengan PCR negatif,” jelas Agus.
Ia pun berpesan, meski varian Omicron memiliki angka kematian rendah dan gejala ringan, namun harus tetap waspada dan melakukan protokol kesehatan. “Waspada penting, namun jangan panik dan takut. Karena varian delta masih ada. Sehingga risiko dua varian secara bersama masih memungkinkan. Tidak hanya itu, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi khususnya masker. ” tutup Agus. (NSN)