Berita

Sampaikan Laporan Kinerja, Kemlu RI Tegaskan Sikapnya Terhadap Kemerdekaan Palestina

Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) kembali digelar oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sebagai bentuk transparansi kerja dan menjadi media bagi masyarakat dalam mempelajari lebih jauh terkait kebijakan luar negeri serta pelaksanaan diplomasi Indonesia. Digelar di Gedung Merdeka, Bandung pada Senin (8/1), beberapa universitas termasuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terpilih menjadi lokasi dilaksanakannya nonton bareng PPTM 2024 yang juga menghadirkan pejabat struktural dari Kemlu untuk melakukan dialog dengan mahasiswa. Dalam pidatonya, Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri RI menegaskan beberapa isu yang menjadi prioritas Indonesia dalam politik luar negeri, termasuk isu Palestina dimana Indonesia akan konsisten mendukung Palestina dalam meraih kemerdekaannya.

“Indonesia secara konsisten berdiri tegak bersama bangsa Palestina untuk memperjuangkan hak-haknya, serta melawan kekejaman dan penjajahan dari Israel. Indonesia memilih untuk berada di sisi sejarah yang benar untuk membela kemanusiaan dan keadilan bagi bangsa Palestina,” ujar Retno dalam pidatonya.

Melihat situasi dunia saat ini yang diisi oleh berbagai konflik dan perang, Retno menganggap urgensi dari Deklarasi Bandung sebagai hasil dari Konferensi Asia Afrika di tahun 1955 semakin penting dan relevan untuk terus diterapkan dan diperjuangkan ke depannya. Sikap Indonesia untuk Palestina pun telah tercantum dalam salah satu dari lima prioritas Kemlu, yang dikenal dengan 4+1 Priorities. Dimana salah satu prioritas tersebut adalah diplomasi Indonesia bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.

“Dalam hampir sepuluh tahun terakhir, rekam jejak diplomasi Indonesia dirasakan di kawasan dan dunia. Salah satu lembaga think tank dunia yaitu Lowy Institute bahkan menyebut Indonesia sebagai ‘middle power in Asia’ dengan pengaruh diplomasi dan kekuatan komprehensif yang terus meningkat bahkan menjadi negara yang memiliki diplomasi dengan pengaruh tertinggi di Asia Tenggara di tahun 2023. Kiprah Indonesia pun diakui sebagai kekuatan penyeimbang penting di Asia, dan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama di kawasan dan global, bukan sebagai penonton,” tegas Retno.

Direktur Kerja Sama Multilateral Kemlu RI

Hadir langsung di UMY, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral dari Kemlu, Tri Tharyat pun menyampaikan kepada mahasiswa bahwa berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia termasuk pemberian bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Ia percaya bahwa Indonesia akan terus konsisten hingga Palestina meraih kemerdekaan penuh dalam skema two state solution atau solusi dua negara.

“Dengan posisi Indonesia yang kembali menjadi anggota dewan HAM PBB per 1 Januari kemarin, yang terpenting saat ini adalah bagaimana menangani tantangan dalam kemanusiaan. Prioritas utama adalah Palestina, dimana pelanggaran berat dalam HAM yang dilakukan oleh Israel harus dibawa ke dewan HAM PBB dengan pembentukan komite independen terhadap pelanggaran HAM di Palestina khususnya Gaza,” imbuh Tri.

Ia pun menyatakan bahwa Indonesia siap mendukung gugatan yang dilayangkan Afrika Selatan terhadap Israel ke Mahkamah Internasional terkait genosida yang dilakukan Israel. Walaupun Tri juga mengakui bahwa keadannya tidak mudah mengingat faktor Amerika Serikat yang memiliki peran signifikan. (ID)