Berita

Satu Suara Untuk Masyarakat Dunia Yang Lebih Baik

_MG_1605Dengan memberikan satu suara saja, kita bisa ikut dalam pembangunan masyarakat dunia yang lebih baik dari sekarang. Hal tersebut dikarenakan suara kita nantinya akan dijadikan tolok ukur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia.
Demikian disampaikan oleh Rachmat Irwansjah perwakilan dari United Nations Information Centers (UNIC) dalam acara sosialisasi “My World Survey” yang bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Komunikasi dan Informasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu, (02/05) di Ruang Sidang Fakultas Teknik UMY. Turut Hadir dalam acara ini Dylan Alban salah satu staf dari UNIC.
Rahmat menjelaskan survey ini bertujuan untuk mengetahui keinginan masyarakat dunia setelah tahun 2015 nanti. “Program ini dipelopori oleh United Nations Development Program (UNDP) yang mana salah satu programnya adalah Millennium Development Goals (MDGs) yang mana telah disepakati oleh negara -negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan harus dilaksanakan sampai batas tahun 2015,” jelasnya.
MDGs sendiri, lanjut Rachmat memiliki delapan tujuan yang menuntut seluruh negara menjalankannya. “Kedelapan tujuan itu adalah masalah penuntasan kemiskinan, persamaan gender, pendidikan dasar , kesehatan ibu, menurunkan angka kematian anak, mengatasi penyakit menular seperti HIV/AIDs , Kelestarian lingkungan dan kerjasama global,” lanjutnya.
Setiap negara hanya diberikan waktu sampai tahun 2015 untuk mencapai kedelapan tujuan tersebut. “Untuk itu, dengan adanya survey ini kita bisa mengetahui tujuan apalagi setelah MDGs berakhir di tahun 2015, apakah akan menambah dengan tujuan yang lain atau menggantinya secara keseluruhan,” pungkasnya.
Selain itu, dengan adanya Survey dari My World ini diharapkan seluruh masyarakat bisa langsung terlibat dalam menyampaikan aspirasinya agar dibawa ke Majelis Umum PBB. “Ada beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk menyampaikan masukannya, seperti dengan mengisi kuisioner yang sudah disediakan atau melalui internet di situs resmi kami,” imbuhnya.
Rachmat menuturkan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara anggota PBB yang Presidennya menjadi CO-Chair pada program ini. “Karena Presiden kita telah ditunjuk langsung sebagai CO-Chair itu artinya suara kita akan menjadi rekomendasi di majelis umum PBB pada bulan September nanti, dan ini merupakan kesempatan bagi kita agar suara kita bisa didengar oleh PBB, bahkan bisa menjadi tujuan masyarakat dunia selanjutnya,” tuturnya.