Di tengah semakin menipisnya cadangan minyak dunia, mengharuskan kita untuk mencari alternatif cadangan energi lain, khususnya energi alternatif yang berasal dari sumber energi terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan tersebut seperti energi angin. Energi angin ini merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dikembangkan untuk menjawab keperluan tersebut. Di samping itu, adanya Kompetisi Kincir Angin Indonesia (KKAI) 2014 juga bisa menjadi salah satu wahana yang baik untuk mendorong kreativitas mahasiswa, sekaligus mengimplementasikannya dalam penerapan teknologi dalam bidang energi terbarukan.
Dengan harapan tersebut mahasiswa semester 3 dan 5 Fakultas Teknik Mesin dan elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjawab tantangan inovasi dalam mengembangkan energi alternatif pada ajang KKAI 2014 yang diselenggarakan oleh Ditlibtabmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (KEMENDIKBUD), Universitas Sanata Darma Yogyakarta dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Bantul, pada tanggal 15 s/d 19 September 2014 lalu. kegiatan kompetisi kincir angin ini diselenggarakan di Pantai Baru, Pandansimo, Brandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. (26/09)
Walaupun Fakultas Teknik Elektro dan Teknik Mesin UMY ini baru pertama kali mengikuti kompetisi kincir angin tingkat nasional, namun pengalaman pertama ini pulalah yang mengantarkan Tim UMY menjadi juara harapan 1 dalam kompetisi nasional kincir angin ini.
Menurut ketua TIM Kincir angin UMY Panji Prihandoko penghargaan tersebut diperoleh berkat kerja tim yang sangat baik, karena selain berhasil menghasilkan karya yang dapat dilombakan, hal ini juga merupakan kalobarasi pertama antar jurusan yaitu Teknik Mesin dan Teknik Elektro, yang pada hasilnya mampu menghasilkan prestasi yang cukup baik sebagai langkah awal.
“Ini merupakan pengalaman pertama kami, dan ini juga merupakan pengalaman pertama kami berkalobarasi antara mesin dan elektro. Selain kami berhasil menciptkan suatu karya yang bisa dilombakan, kaloborasi antar jurusan ini juga mampu menghasilkan prestasi yang cukup baik sebagai awalan dari kami. Sebenarnya kami bisa juara 3, tapi karena sempat mendapat kendala di luar prediksi kami, kami menempati urutan ke 4, dan selisih poin juga sangat tipis sekali dengan juara 3,” ujar mahasiswa Teknik Mesin semester 5 ini.
Selain itu senada dengan Panji, pembimbing utama tim kincir angin UMY Novi Caroko, ST,.Mn mengungkapkan bahwa prestasi ini merupakan langkah awal untuk target juara di tahun selanjutnya pada kompetisi kincir angin 2015. Selain itu dirinya juga berharap pengalaman pertama kaloborasi tim antara mesin dan elekto ini mampu terus memperkuat kegiatan inovasi dalam kompetisi selanjutnya.
“Ini adalah langkah awal bagi kami untuk bersemangat kembali menargetkan bahwa kita bisa jadi juara di kompetisi tahun depan, dan juga dengan pengalaman awal kerjasama antara mesin dan elektro mampu terus menjadikan kami menciptakan inovasi pada kompetisi-kompetisi selanjutnya,” jelasnya saat penyerahan piala ke Rektor UMY.
Selanjutnya, berbeda dengan Novi, Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, MA mengungkapkan keinginannya untuk menargetkan prestasi selanjutnya, bahwa selain aktif dalam berbagai bentuk kompetisi, dirinya juga berharap agar UMY mampu membuat kincir angin untuk dikomersilkan bukan hanya untuk perlombaan saja. Dirinya juga berharap UMY mampu membuat kincir angin yang bisa digunakan oleh masyarakat setempat.
Bambang menambahkan, bahwa dengan adanya prestasi yang sudah diukir oleh tim kincir angin UMY, dirinya berterimakasih dan mengucapkan selamat kepada para tim yang sudah berperan aktif mengharumkan nama universitas. Karena menurut Bambang, kincir angin adalah solusi energi alternatif untuk memperkuat ketahanan energi bangsa. Rektor juga menjelaskan bahwa ketahanan energi sangat berpengaruh pada situasi politik dan ekonomi.
“saya mengucapkan selamat bagi adik-adik semua, bisa menjadi juara harapan 1 ditingkat nasional, begitu masuk pertama langsung juara harapan 1. Nanti target kita ke depan memperkuat ketahanan energi, dan anda juga sudah membuktikan energi yang bisa diciptakan. Energi itu sangat mempengaruhi politik dan ekonomi, jadi prestasi ini sangat membanggakan bagi kami,” jelas rektor saat menerima piala. (Shidqi)