Pusat studi ASEAN (PSA) resmi didirikan di Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta (UMY) pada hari Sabtu (10/3). Peresmian tersebut dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Ashariyadi. Peresmian ini juga bersamaan dengan penandatanganan MoU antara UMY dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) yang ditandatangani oleh Rektor UMY, Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP. dan Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN, yang diwakili oleh Sekjen Dirjen Kerjasama ASEAN Kemlu RI, Ashariyadi. Setelah penandatanganan MoU bersama Rektor UMY, acara dilanjutkan dengan kuliah umum yang bertemakan “ASEAN: Capaian dan Tantangan Kedepan” di ruang Amphitheater gedung KH Ibrahim lantai 5 UMY.
Dalam kesempatan tersebut, Sekjen Dirjen Kerjasama ASEAN Kemlu RI, Ashariyadi mengungkapkan alasan Dirjen Kerjasama Kemenlu RI mendirikan pusat studi ASEAN di UMY. Tujuan utamannya adalah ingin melakukan penguatan identitas dan kesadaran mengenai keberadaan ASEAN di tanah air. “PSA ini memiliki tujuan selain pengkajian, juga sebagai bentuk penyebarluasan pengetahuan mengenai ASEAN pada publik di tingkat domestik. Karena Indonesia sendiri masih tertinggal dari Thailand dan Singapura terkait pemahamannya mengenai ASEAN,” imbuhnya.
Kembali ia menambahkan bahwa Pusat Studi ASEAN UMY merupakan PSA yang ke 53 yang ada di Indonesia. Peluang dari ASEAN masih sangatlah banyak yang harus dipahami, dan harus dimanfaatkan di berbagai sektor dari 3 pilar kerjasama ASEAN. “Dengan adanya PSA ini di UMY, kami ingin mencetak agen of change, agar para mahasiswa lebih memahami dan dapat menyebarluaskan ASEAN ke luar kampus,” harapnya. Adapun tiga tujuan utama PSA yakni perlibatan PSA sebagai mitra di daerah, menjadi rujukan utama (di daerah) bagi pemahaman dan kesadaran public tentang ASEAN, serta melaksanakan brainstorming kegiatan sebagai penguatan identitas dan kesadaran public tentang ASEAN.
Pada kesempatan yang sama, Ali Muhammad, Ph.D selaku ketua Pusat Studi ASEAN (PSA) UMY kembali menambahkan bahwa PSA sangat penting karena pentingnya ASEAN dalam percaturan Politik dan Ekonomi di kawasan Asia Tenggara. “Untuk itu, UMY berkepentingan untuk membentuk Pusat Studi ini,” ungkapnya. Dengan visi sebagai Pusat Studi yang Unggul dalam Bidang Penelitian dan Publikasi terkait dengan ASEAN dan ekonomi politik Asia Teggara. ”Program dari PSA ini meliputi penelitian, Publikasi dan seminar terkait dengan berbagai issue tersebut,” imbuhnya.
Ali kembali menjelaskan bahwa Inisiasi awal pembentukan PSA merupakan inisiasi dari kaprodi HI, dan PSA ini bukan di bawah prodi, namun sudah di level universitas. PSA ini bersifat multidisipliner dan diisi oleh berbagai macam program studi. “Untuk macam-macam program studi di dalamnya mulai dari prodi HI, Kedokteran, Hukum, hingga Pertanian. Pusat Studi ini memiliki fokus pada pengembangan, riset, dan publikasi yang berfokus tentang ASEAN dan dinamika di Asia Tenggara. Pusat Studi ini juga merupakan pusat studi pertama yang ada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” ungkapnya.
Struktur Pusat Studi ASEAN yang dibentuk adalah sebagai berikut: Ali Muhammad, PhD (Ketua), Dian Azmawati, MA (Sekretaris) dan berbagai divisi yang diketuai oleh Dr. dr Ihlas Muhammad Jennie, Jordan Gunawan, SH, MH, MBA, dan Heri Akhmadi, SP, MA. (Darel)