Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selama satu tahun terakhir ini telah sukses melakukan 2023 kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga merupakan program prioritas dan bentuk komitmen UMY. Terlebih setelah masyarakat dihadapkan dengan pandemi dan memasuki era pemulihan, UMY ikut membantu dengan terjun langsung mengabdi kepada masyarakat.
Tak hanya itu, sebagai bentuk nyata dalam kontribusinya UMY juga telah sukses menggelar Seminar Pengabdian Masyarakat Webinar Abdimas 5 bertemakan “Kreatif di Era Disruptif” pada Selasa (28/6). Ketua Abdimas 5, Dr. Ir. Novi Caroko, ST, M.Eng., mengatakan bahwa beberapa kegiatan pengabdian dari 2023 pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa UMY tersebut juga dipresentasikan dalam Webinar Abdimas 5. Kegiatan Abdimas 5 ini pun merupakan agenda rutin UMY yang ditujukan sebagai wahana bertukar pikiran, gagasan dan pengalaman untuk pengabdian yang lebih baik di masa mendatang.
“Selama satu tahun terakhir ini, UMY telah melakukan 2023 kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan pengabdian ini juga bentuk komitmen UMY untuk membantu masyarakat di era dan pasca pandemi Covid-19. Apalagi saat ini kita sedang menghadapi tantangan disrupsi pasca pandemi yang memaksa perguruan tinggi untuk mengantisipasi perubahan dunia yang disruptif. Salah satunya melalui pengabdian masyarakat yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat setelah dihadapkan pada pandemi dan memasuki era pemulihan. Berdasar hal ini pulalah UMY kembali mengadakan Webinar Abdimas yang kelima,” jelas Novi saat dihubungi pada Rabu (29/6).
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMY dalam sambutannya di acara pembukaan Webinar Abdimas kemarin, Selasa (28/6). Menurutnya pengabdian masyarakat sebagai bentuk pengejawantahan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ini mengharuskan untuk membawa mayarakat ke arah yang lebih baik dan berkemajuan dalam suasana baru. Dengan memanfaatkan penggunaan sarana digital dan sistem-sistem kehidupan yang baru dengan lebih kreatif, serta berjalan dengan penuh kedamaian, ketentraman dan sejahtera.
“Karena itu melalui Webinar Abdimas 5 ini kami harapkan reputasi UMY semakin meningkat, dengan menghadirkan luaran dari hasil pengabdian masyarakat berupa solusi-solusi kreatif dan inovatif,” imbuhnya.
Dalam acara Webinar Abdimas tersebut juga menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga S. Uno. Dalam sambutannya Sandiaga mengatakan bahwa situasi pandemi memberikan dampak yang sangat besar terhadap kondisi pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata. Beberapa upaya alternatif pun dilakukan pihak Kemenparekraf untuk pemulihan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, seperti meningkatkan perjalanan domestik dan menjalankan event ekonomi dan kreatif secara virtual, serta memastikan kembali pembukaan Bali sebagai tujuan wisatawan mancanegara. “Tidak hanya itu saja, guna mendukung dan mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk terus mampu mengalirkan energi positif dan kreativitas mereka, kami mendukung penuh para pelaku ekraf melalui berbagai kegiatan pendampingan,” ujar Sandi dalam sambutannya yang dilakukan secara virtual.
Sandiaga juga menyebutkan bahwa setelah dua tahun mendapat pukulan berat akibat pandemi, aktivitas sektor pariwisata dan kreatif mulai kembali berjaya. “Januari hingga April 2022 jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama mencapai 185 ribu. Naik signifikan sebesar 350 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman melalui pintu utama pada periode yang sama di tahun 2021. Bahkan peringkat Indonesia pada TTDI (Travel & Tourism Development Index) pada tahun 2021 naik jadi peringkat ke-32 dari peringkat 40 di tahun 2019. Hal ini saya harap dapat memacu kita untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi. Hal ini akan didukung dengan pelaksanaan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Jadi mari kita jadikan tahun 2022 ini sebagai tahun kolaborasi dengan mengapresiasi kreativitas inovasi dan berkolaborasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan tahun 2030,” tutupnya.
Webinar Abdimas berskala nasional ini turut menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, Muh. Toyib, S.T., M.T., CEO CV. Indigo Biru Baru, dan Rudy Suryanto, Founder Bumdes.id. Dilanjutkan dengan pemaparan hasil diseminasi pengabdian masyarakat oleh peserta melalui forum ilmiah. Pada kegiatan Webinar Abdimas tahun ini, sebanyak 524 peserta hadir dari berbagai wilayah Indonesia diantaranya Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur serta tuan rumah Yogyakarta yang juga turut berpartisipasi. (NSN)