Perjalanan hidup setiap orang memiliki cerita hingga rintangan yang berbeda-beda. Tentu saja untuk mencapai tangga kesuksesan dalam hidup sangat dibutuhkan tekad dan usaha, salah satunya dengan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Namun, tidak jarang biaya pendidikan menjadi suatu tembok penghalang yang sangat tinggi untuk mencapai cita-cita. Hal tersebut turut dirasakan oleh Nurin Ardhillah Ulfa yang akrab dipanggil Nurin.
Nurin merupakan seorang gadis berdarah Jawa yang lahir dan tumbuh dewasa di Provinsi Lampung. Ia adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Tentu saja Nurin tumbuh di dalam keluarga yang harmonis dan memberikan kehangatan, tetapi pada tahun 2017 silam sang Ayah kembali ke pangkuan sang Khaliq yang memberikan pukulan terdalam bagi keluarganya. Walau ia kehilangan sosok Ayah yang sangat dibanggakannya, Nurin tetap melanjutkan studinya hingga dapat lulus dari SMA Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Lampung. Tak hanya itu, ia bahkan berhasil meraih Beasiswa Dokter & Dokter Gigi Muhammadiyah Tahun Ajaran 2024/2025 yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Menjadi seorang dokter, sebenarnya sudah menjadi cita-cita Nurin sejak kecil. Namun, dia sangat menyadari bahwa untuk meraih cita-citanya itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan bisa dikatakan cukup besar biaya yang harus dia dan keluarganya persiapkan. Hingga akhirnya, Nurin pun bertekad untuk meningkatkan skill dan kualitas dirinya, mencoba mengikuti perlombaan di tingkat daerah, nasional, dan internasional, serta usaha-usaha keras lainnya demi mewujudkan impiannya.
“Harapannya dengan aku melakukan berbagai macam hal tersebut, aku bisa lebih siap untuk mempertaruhkan kemampuanku di kesempatan-kesempatan emas ke depannya, terutama untuk mendaftar beasiswa. Dengan hal itu aku bisa tetap meraih cita-citaku tanpa harus menambah beban Ibu,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Kamis (22/08).
Nurin yang saat ini masih berada di Lampung kembali menjelaskan bahwa Beasiswa Dokter UMY sudah menjadi targetnya sejak ia duduk di bangku SMA kelas XI. Ia mengetahui program tersebut dari website UMY dan kegiatan Roadshow UMY saat mengunjungi sekolahnya. Selain itu, Nurin juga banyak mencari informasi dan relasi dari alumni penerima program beasiswa yang sama dengannya.
“Aku banyak belajar pengalaman dari kakak-kakak yang sudah mendapatkan Beasiswa Dokter UMY sebelumnya, kemudian aku selaraskan dengan seleksi yang ada. Untuk tes akademik, aku fokus dan banyak latihan soal. Selain itu, aku juga mempersiapkan portfolio terbaik, baik itu akademik maupun non akademik. Dan tentunya persiapan itu menjadi kekuatan serta nilai plus saat momen wawancara,” jelasnya.
Ketika duduk di bangku SMA, Nurin adalah salah satu siswi yang cukup aktif. Dimana ia sempat menekuni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah. Pada tahun 2023, Nurin mendapatkan kesempatan untuk menjadi narasumber di podcast Siniar Inspirasi Pelajar Pimpinan Pusat (PP) IPM. Tidak hanya itu saja, penerima beasiswa ini memiliki prestasi dalam kejuaraan internasional yaitu Juara 2 Seni Beregu Putri pada perlombaan pencak silat. Bahkan ia sempat menjadi pemimpin sekaligus perwakilan Daerah pemilihan (Dapil) 1 Provinsi Lampung dalam acara Parlemen Remaja yang diadakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Mendapatkan beasiswa pastinya tidak mudah dan menjadi suatu kebanggan bagi setiap orang. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut banyak proses yang perlu dijalani. Saat menjalani prosesnya, Nurin banyak mengalami kegagalan. Namun, anak bungsu ini menyikapi kegagalan tersebut sebagai suatu perayaan paling istimewa dalam memperjuangkan cita-citanya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Nurin bahwa proses yang ia jalani sangat panjang dan tidak mudah.
“Kemarin pada saat momen wawancara, jarak yang jauh benar-benar jadi rintangan buat aku karena terhalang sinyal. Ditambah lagi saat itu di Sumatra bagian selatan sedang mati listrik sampai dua hari. Namun alhamdulillah memang sudah rezeki dari Allah, bangga dan bahagia bisa mendapatkan beasiswa kedokteran UMY,” pungkasnya.
Sebagai salah satu penerima Beasiswa Dokter & Dokter Gigi TA 2024/2025 UMY, Nurin berharap agar para generasi muda tetap memiliki mimpi setinggi-tingginya dan semangat untuk terus berproses. Sebab hal besar tidak datang secara tiba-tiba melainkan tetap membutuhkan proses yang panjang. (NF)