Setelah perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan dari Papua, Kontingen Universitas Negweri Papua (UNP) akhirnya tiba juga di area Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 25 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Namun melihat begitu megahnya sejumlah gedung Kampus Terpadu UMY apalagi bertemu banyak mahasiswa dari berbagai daerah, mereka dapat melepaskan rasa lelahnya perjalanan mencapai UMY.
Hal tersebut diungkapkan oleh peserta PIMNAS mahasiswa jurusan kimia UNP, Paradila (21), saat dijumpai setelah technical meeting peserta PIMNAS di gedung AR. Fachruddin B Kampus UMY, Senin sore (9/7).
Paradila mengungkapkan rasa bangga dan gembiranya bias sampai di Yogyakarta untuk mengikuti PIMNAS ke 25 tahun ini. “Sangat senang rasanya sampai di Yogyakarta, ini merupakan pengalaman pertama saya dan teman-teman menginjakkan kaki di Yogyakarta. Apalagi dapat ikut dalam acara PIMNAS di UMY, saya tidak mengira akan ikut dalam PIMNAS ke 25 UMY ini” ungkapnya.
Paradila juga menjelaskan bagaimana perjalanannya dari Papua hingga sampai di Yogyakarta. Menurutnya, jauhnya jarak Jayapura ke Yogykarta membuat mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk datang ke pagelaran akbar adu intelektualiats ini. “Kami berangkat dari manokwari papua di Bandar Udara Rendari kemudian transit di Sorong, dari sorong transit di Makassar di lanjutkan transit di Surabaya dan sampai di Yogyakarta” jelasnya.
Selain itu paradila juga menerangkan judul Program Kreatifitas Mahasiwa Penelitian (PKM-P) yang lulus ke PIMNAS bersama teman- temannya. Penelitian tersebut membahas tentang obat alami untuk penyakit malaria yang biasa di pakai oleh suku maybrat sorong selatan. “Adapun judul proposal kami yaitu uji ekstrak tanaman haba (endospermum moluccanum) sebagai senyawa biotic anti malaria. Tanaman haba ini biasanya di pakai oleh suku maybrat untuk mengobati bermacam penyakit, oleh sebab itu kami berinisiatif untuk menelitinya lebih lanjut” terangnya.
Paradila juga menambahkan bahwa mereka sempat terkejut dan bahagia ketika ada pengumuman proposal PKM-P mereka didanai dan lulus ke PIMNAS ke- 25 di UMY tahun ini. “Sangat mengejutkan ketika kami mendengar bahwa proposal PKM-P kami didanai dan lulus ke PIMNAS. Kami menyangka usulan proposal penelitian kami kurang menarik dari PKM-P mahasiswa lainnya seluruh Indonesia. Ternyata usulan proposal PKM-P kami diterima, kami sangat bersyukur di tambah lagi ini pengalaman pertama ikut PIMNAS” tambahnya.
UNP menjadi perguruan tinggi paling timur di Indonesia yang meloloskan karyanya di PIMNAS 25. Mereka meloloskan 2 hasil penelitian yang keduanya lolos pada kategori PKM-P.