Berita

Seorang Sarjana Harus Bermental Baja dan Berani

IMG_0092Mental seorang mahasiswa harus bermental baja dan kuat, karena sejatinya rintangan yang akan dihadapi kelak jauh lebih berat dari ini. Banyak hal yang harus dipersiapkan, selain mental dan kesabaran yang harus dibentuk sikap berani. Tak dapat dipungkiri memang meskipun kuliah itu menyenangkan tapi ada saat-saat tertentu mahasiswa juga merasa jenuh. “Bukan hal mudah memang untuk mencapai pada titik ini, ujian, praktikum, dan tugas-tugas sering kali membuat kita jenuh. Tapi, sebuah penghargaan yang besar untuk kita semua karena kita bisa melewati itu semua. Tentu ini bukan sebuah akhir, ini masih awalan kita untuk bisa beradaptasi diluar sana yang pastinya perjuangannya jauh lebih berat. Oleh karena itu kita perlu melabeli diri kita sebagai seorang mahasiswa yang sukses dan tangguh, unggul islami, dan muda mendunia, “ jelas Ardhitapramesti Avianti H.P salah satu mahasiswa terbaik dari Pendidikan Dokter yang memiliki IPK 3,98 dalam acara Upacara Wisuda Vokasi, Sarjana, dan Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Periode I TA. 2015/2016 pada hari Sabtu (17/10) di Sportorium UMY.

Ardhita menegaskan, setelah ini kita semua akan memulai kehidupan baru jadi teruslah berjuang, berusaha, berdoa, dan berani tegakkan kepala untuk menantang masa depan. Untuk itu atas semua perjuangan ini kita patut berterima kasih kepada orang tua kita yang selalu mendukung dan mengahargai kerja keras kita, bukan hanya selama 4 tahun tapi selama kita beranjak dewasa. Tentunya kelulusan ini bukan hanya untuk diri kita tetapi untuk kedua orang tua kita yang tak hentinya mendoakan apa yang kita lakukan. Selain itu, untuk dosen-dosen yang sabar dan tulus membimbing kami selama 4 tahun ini serta telah memberikan ilmu yang banyak kepada kita sampai akhirnya kita semua bisa lulus dengan hasil yang maksimal, “ tegasnya.

Setelah ini, banyak hal yang harus dilakukan oleh para sarjana UMY, menggapai mimpi-mimpi yang sudah ada diangan-angan dan tinggal dilaksanakan. “Pilihan orang tua yang telah menitipkan kita di UMY sudah tepat, prestasi UMY baik dikancah nasional maupun internasional sudah tidak diragukan lagi. Ini menjadi PR kita semua, karena kita menjadi satu keluarga alumnus UMY. Tentu, kita harus menjaga nama baik almamater kita dengan baik. Sebagai alumnus UMY kita harus berani dan bangga memakai almameter kita , “ terangnya.

Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A mengatakan bahwa, perjuangan kalian masih panjang setelah ini, setelah ini kalian akan menemukan suasan yang berbeda. Tentunya kalian masih dalam ranah tahap kedewasaan jadi jangan mudah kecewa dan merasa gagal, selain itu kalian semua harus terbiasa menerima kesalahan. Seperti nasehat dari seorang millioner dari Cina, bahwa janganlah anda berhenti mencari hal baru sampai usia 40 tahun, setelah itu anda harus bisa menetapkan apa yang membuat kamu nyaman dengan pekerajaanmu. Cobalah terus sampai anda benar-benar merasa puas dengan apa yang dikerajakan, “ jelasnya.

Kedua, lanjutnya, kalian harus siap berkerja keras, jangan bekerja seperti jam kantor yang standar. Buatlah waktu yang lebih untuk menemukan sebuah ide atau gagasan yang inovatif. Jika jam kantor dari jam 08.00-16.00, ubahlah rutinitasnya dari jam 08.00-20.00, karena sebuah ide biasanya muncul ketika kamu berlama-lama dikantor. Orang yang bekerja keras adalah orang yang akan sukses, karena mereka telah bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Jadilah orang yang kaya yang bearti hartanya tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain, “ lanjutnya.

Jadilah alumnus UMY yang unggul islami dan muda mendunia yang siap bekerja keras dengan segala beban yang ditanggungnya. “Butlah kesalahan yang banyak bahkan sampai 1000 kali lipat karena sesungguhnya sebuah kesalahan akan membuatmu untuk terus belajar dan memahami apa yang akan membuatnya jauh lebih baik. Alumnus UMY harus menjadi professional muda yang berperilaku dan memberikan manfaat bagi orang lain, “ tutupnya.