Segala persiapan untuk menyambut Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat nasional mulai dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Selain persiapan secara internal, persiapan eksternal pun telah dilakukan, salah satunya dimulai dengan Audiensi bersama Polda DIY yang dilaksanakan pada Rabu (6/5), di Kantor Polda DIY, di Depok, Sleman. Audiensi tersebut dilakukan pihak UMY guna mempersiapkan serta memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para peserta lomba sendiri, para supporter peserta lomba, serta masyarakat sekitar UMY dan DIY yang ingin menyaksikan langsung gelaran kontes yang akan dilaksanakan pada 11 hingga 14 Juni 2015 mendatang.
Sekretaris Universitas UMY, Ir. Nafi Ananda Utama, M.S, saat ditemui pada Kamis (7/5) mengatakan, pihaknya menyampaikan pada Polda DIY bahwa UMY kembali diberi amanah oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Dikti untuk menyelenggarakan KRI tingkat nasional. Sekalipun menurutnya UMY bukan kali pertama ini saja mendapatkan amanah besar dari Dikti, namun untuk urusan keamanan bersama apalagi yang melibatkan ratusan orang dari seluruh Indonesia, tetap membutuhkan bantuan dan dukungan dari pihak Polda DIY. “Untuk itulah kami datang ke Polda DIY untuk memohon kerjasama serta dukungan dari pihak POLDA DIY. Agar acara KRI yang akan dilaksanakan di kampus ini dapat berjalan dengan lancar dan aman,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan, Slamet Riyadi, ST., MT., Ph.D (Ketua Umum KRI Nasional). Menurutnya, tim yang akan ikut berkompetisi pada kontes robot tahun ini sebanyak 102 tim. Setiap timnya akan diwakili oleh tiga hingga lima orang, ditambah dengan satu dosen pendamping. Tim-tim tersebut juga berasal dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia, yang sebelumnya telah menjadi pemenang pertama dan kedua pada KRI tingkat regional. “Dari peserta sendiri diperkiran jumlahnya adalah 380. Kalau hanya dari peserta saja mungkin ini tidak terlalu banyak. Tapi dari supporternya yang kami perkirakan akan membludak. Karena seperti pengalaman sebelumnya (Pimnas atau Komurindo) mereka selalu membawa supporter. Sehingga diperkirakan jumlah mahasiswa yang akan datang ke Jogja, khususnya ke UMY ini sekitar 800 orang,” jelasnya.
Karena itulah, menurut Slamet, UMY tetap membutuhkan koordinasi serta kerjasama dengan tim-tim keamanan di DIY. Baik itu dari pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kasihan, Kepolisian Resort (Polres) Bantul, Polda DIY, dan Pemadam Kebakaran DIY. “Selain karena jumlah orang yang akan berlalu lalang di UMY dan Jogja ini banyak, pada saat pembukaan KRI nanti kami juga berencana akan mengudang dari pihak kementerian, Sultan DIY, dan Bupati Bantul. Sehingga untuk koordinasi dengan tim-tim keamanan di DIY ini memang sangat penting,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY, Anny Pudji Astuti, mewakili Wakapolda DIY menerima rombongan UMY pun menyambut baik kedatangan rombongan UMY yang diwakili oleh Ir. Nafi Ananda Utama, Slamet Riyadi, ST., MT., Ph.D (Ketua Umum), Agus Nugroho Setiawan, M.P (Ketua II), Ir. Aris Widyo Nugroho, S.T., Ph.D (Penanggungjawab Sie Symposium), dan Hijriyah Oktaviani, S.IP (perwakilan Sie Kesekretariatan). Anny mengatakan, Polda DIY siap bekerjasama dengan UMY dan siap untuk mengamankan agar acara bisa berjalan dengan lancar. “Kami juga berharap agar acara tersebut lancar, di satu sisi kami juga berharap agar situasinya tetap terjaga dengan kondusif, mengingat Yogyakarta yang merupakan kota pendidikan. Dan kami dari Polda siap untuk mengamankan,” tegasnya, pada Rabu (6/5).