Berita

Sidang Skripsi Prodi HI UMY Diuji Langsung Oleh KJRI Filipina

Ada yang berbeda dalam kegiatan sidang skripsi mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Prodi HI UMY). Sidang skripsi yang biasanya dan pada umumnya diuji oleh dosen-dosen penguji, pada hari itu Selasa (11/6) sidang skripsi mahasiswa HI UMY ini diuji langsung oleh pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao City, Filipina.

Bukan tanpa alasan pihak KJRI Filipina ini melakukan pengujian langsung terhadap skripsi mahasiswa HI UMY tersebut. Mahasiswa HI UMY itu berhasil menyelesaikan kegiatan magangnya di KJRI Filipina. Untuk itulah, penguji eksternal pun didatangkan langsung oleh pihak prodi HI UMY dari KJRI Filipina. Mereka adalah Agus Trenggono selaku Konsul Jenderal, Novita S.D. Supit, Umi Yanti Febriana Silalahi, dan Harya Kakerasana Sidharta selaku mentor sekaligus pejabat konsul.

Kepala Prodi HI UMY, Dr. Sugito menjelaskan bahwa Prodi HI UMY mewajibkan bagi mahasiswanya yang melaksanakan kegiatan magang di luar negeri seperti di KJRI Davao City, Filipina untuk sekaligus menyelesaikan penyusunan tugas akhir atau skripsinya agar tidak membuang banyak waktu. Selain itu, laporan magang juga menjadi salah satu alternatif mahasiswa dalam memenuhi tugas akhir yang dibagi ke dalam beberapa bentuk seperti jurnal dan skripsi.

“Kami Prodi HI UMY telah lama menerapkan kebijakan tugas akhir dalam tiga bentuk, yaitu laporan magang, publikasi jurnal, dan skripsi. Bagi mahasiswa yang melaksanakan kegiatan magang di luar negeri pun kami minta mereka untuk sekaligus menyelesaikan penyusunan tugas akhir atau skripsinya di tempat mereka magang. Hal itu dilakukan agar mereka tidak banyak membuang waktu,” ungkap Sugito saat dihubungi pada Kamis (13/6).

Dalam kegiatan sidang skripsi yang diuji langsung oleh KJRI Filipina di Ruang Simulasi Sidang HI secara hybrid tersebut, terdapat tiga mahasiswa HI UMY yang melakukan pengujian. Ketiganya yakni Siti Hajar dengan pembahasan peluang dan tantangan diplomasi ekonomi Indonesia di Mindanao, Firsta Falah Hayanda dengan pembahasan upaya KJRI Davao dalam melindungi Persons of Indonesian Descent (PID) di Mindanao. Sedangkan Moza Faaliha dengan pembahasan upaya Sekolah Indonesia Davao dalam meningkatkan nasionalisme siswanya.

Konsul Jenderal Agus Trenggono menyatakan kepuasannya atas kinerja 3 mahasiswa Prodi HI UMY yang telah melakukan magang tersebut. “Ketiganya menunjukkan attitude yang baik, professional dalam bekerja, dan mampu berinteraksi dengan pimpinan maupun staff di KJRI Davao,” tutur Agus.

Dalam memenuhi persyaratan tugas akhir, mahasiswa prodi HI UMY diberikan opsi tempat magang baik di tingkat nasional maupun internasional di berbagai kantor diplomatik Indonesia di luar negeri seperti KJRI Davao City, KJRI Jedah, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Vietnam, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, KBRI Turkiye, dan KBRI Malaysia. (Ndrex)