Berita

Silatnas BEM PTM se-Indonesia Pergerakan Mahasiswa harus Bersatu Padu dalam Koreksi Kebijakan Pemerintah

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini berkembang begitu cepat, sehingga berdampak kepada perubahan sosial yang sulit untuk dielakkan lagi. Dengan adanya perkembangan tersebut telah mengakibatkan terjadinya kecenderungan dalam pola pikir, sehingga berdampak kepada gaya hidup masyarakat. Terjadinya kecenderungan tersebut telah memberikan banyak perubahan, maupun pengaruh di dalam  pergerakan mahasiswa.

Dalam hal ini, telah terjadi kecenderungan baru yang mengakibatkan terjadinya sebuah kemunduran dan perubahan orentasi  terhadap gerakan kaum muda, khususnya pergerakan mahasiswa. Oleh karenanya, Silaturahmi Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Mahasiswa (Silatnas BEM PTM) se-Indonesia ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk membangun konsolidasi dan kekuatan dalam menyatukan visi dan misi sehingga pergerakan mahasiswa dapat bersatu padu dalam mengoreksi pemerintah jika ada yang bertentangan dengan idealisme, yaitu kebijakan yang merugikan dan tidak pro rakyat.

Demikian ditegaskan Presiden BEM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rubiyanto dalam Silaturahmi 2011, Senin (7/3) di Sportorium UMY. Acara ini melibatkan sekitar 180 mahasiswa yang merupakan perwakilan lebih dari 60 PTM.

Menurutnya, Silatnas ini bukan semata menjalin Silaturahmi antar perwakilan BEM PTM seluruh Indonesia, namun juga menjadi ajang untuk tetap eksis baik di tingkat regional maupun nasional untuk bersatu padu dan bersinergi dalam berkonsolidasi bagi penyampaian koreksi terhadap pemerintah.

Rubi menyatakan, seharusnya pergerakan mahasiswa mampu memberikan dampak yang sangat luas, baik itu dampak keatas maupun dampak kebawah. “Dampak keatas yaitu pergerakan mahasiswa memiliki fungsi sebagai kekuatan untuk melakukan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi di dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan pergerakan mahasiswa memiliki fungsi yang bersifat kebawah, Rubi menambahkan pergerakan mahasiswa juga harus memiliki fungsi sebagai pencetus kesadaran masyarakat, akan permasalahan yang sedang terjadi dan menumbuhkan kesadaran agar mau menerima alternatif sebuah perubahan yang dikemukakan atau di dukung oleh pergerakan mahasiswa, sehingga masyarakat berubah kearah kemajuan.

Sementara itu Rektor UMY, Ir. Dasron Hamid, M.Sc dalam sambutannya menuturkan Silatnas ini dapat sebagai upaya ikut serta memajukan, sejahterakan rakyat Indonesia. “Dimana mahasiswa harus kritis, tidak hanya sekedar mengkritik tetap harus ada upaya menghargai apa yang dilakukan pemerintah. Dalam program-program pemerintah tersebut mungkin ada kesalahan-kesalahan tetapi ada pula keberhasilan.”urainya.

Dasron juga berpesan generasi muda harus bisa menghargai apa yang sudah dihasilkan dan prestasi pemerintah. “Tetapi juga tetap harus kritis, yang harus diingat, tidak hanya pandai mengkritik tetapi juga menghargai,”tegasnya.