Sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Universal Health Coverage masih terlalu rawan diterapkan di Indonesia mengingat sektor pendanaan dan metode pelaksanaan masih belum begitu baik dan kalah jauh dari Eropa.
Hal tersebut disampaikan oleh Ahmad Rifky, salah satu peserta lomba Medical English Debate and Speech Competition (MEDSCO) yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran dan Keperawatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Minggu (21/04) di Amphitheatre Kedokteran UMY. MEDSCO yang sudah menjadi program tahunan ini mengambil tema “Universal Health Coverage for a Better Health System in Indonesia” diikuti oleh seluruh mahasiswa UMY.
Universal Health Coverage merupakan sistem sistem baru dalam penjaminan kesehatan masyarakat. Sistem ini merupakan upaya pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan terhadap warga negaranya secara menyeluruh sehingga dapat mengakses pelayanan kesehatan yang tersedia.
Ahmad Rifky beserta kedua rekan satu timnya Asep Suryana dan Atina Rosydiana merupakan pemenang dalam lomba debat tahun ini. Mereka merupakan mahasiswa Hubungan Internasional (HI) UMY yang tertarik dengan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat yang sudah diterapkan di Eropa sebelumnya.
Rifky memaparkan bahwa timnya lebih menekankan tentang jaminan kesehatan rakyat yang tercermin pada penerapan Sistem Health Coverage di Indonesia. “Memang dalam realitanya cukup sulit dan butuh proses dalam penerapan sistem Universal Health Coverage di Indonesia. Hal ini dikarenakan sistem tersebut belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” paparnya.
Disisi lain, Atina menuturkan bahwa sistem ini bukanlah sistem yang buruk dan mustahil diterapkan di Indonesia. “Yang terpenting adalah bagaimana upaya persiapan dan perencanaan diimbangi dengan adanya pembaharuan infastruktur dan suprastruktur kita sendiri,” tutur mahasiswa angkatan 2010 ini.
Selain itu, Asep mengungkapkan bahwa adanya lomba debat ini juga menambah pengalaman dan ilmu baru di bidang kesehatan. “Walaupun kami berasal dari Prodi HI, namun kami dituntut untuk memiliki wawasan yang luas termasuk di ranah kedokteran, apalagi Sistem Universal Health Coverage akan diterapkan diseluruh dunia,” ungkapnya.