Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini UMY berhasil meraih bintang lima pada kategori Teacing (Pengajaran), Employability (Kepegawaian), Facilities (Fasilitas), Social Responsibility (Tanggungjawab Sosial) dan Inclusiveness (Inklusivitas) yang dikeluarkan oleh Audit Eksternal QS (Quacquarelli Symond). Dengan hasil ini, UMY berhak mendapatkan akumulasi skor sebanyak 522 dan mendapatkan bintang tiga untuk penilaian institusi secara keseluruhan. Keputusan ini dikeluarkan pada 9 Agustus 2019 di London, Inggris. Skor 522 tersebut juga meningkat dari penilaian sebelumnya dimana UMY meraih dua bintang untuk penilaian secara keseluruhan.
Wakil Rektor UMY Bidang Kerjasama dan International, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc menjelaskan bahwa keputusan ini mencapai hal yang sudah ditargetkan UMY selama tiga tahun belakangan ini. “Karena ini hasil audit kedua yang kami (UMY) dapatkan setelah tahun 2015 lalu. Hasil ini sesuai target, karena memang kami menargetkan bintang tiga untuk penilaian secara keseluruhan. Penilaian ini tidak lepas dari kategori yang telah ditentukan oleh QS. Untuk kedepannya, kami akan menargetkan hasil yang lebih tinggi lagi,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya Kampus Terpadu UMY, Rabu (14/8).
Guna mencapai target kedepannya, UMY akan berfokus pada sektor internationalisasi. Seperti memperbanyak program studi khusus internasional, mendatangkan dosen dari luar negeri, meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan dari berbagai manca negara dan memperbanyak mahasiswa asing yang berkuliah di UMY secara reguler. “Tiga tahun kedepan kami akan fokus pada kancah internasional,” imbuh Prof. Nurmandi lagi.
Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Tim QS UMY, Evi Rahmawati, S.E., M.Acc., Ph.D., Ak., CA menuturkan bahwa terdapat dua kategori yang meningkat dibandingkan dengan penilaian beberapa tahun lalu, yakni pada kategori Teaching (Pengajaran dan Kepegawaian) dan Employability (daya serap lulusan).
“Kali ini kami mendapatkan lima bintang untuk kategori Pengajaran dan Kepegawaian. Untuk kategori Teaching ini dinilai dari kepuasan mahasiswa, kesadaran mahasiswa UMY untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan rasio antara dosen dengan mahasiswa seimbang. Sementara pada kategori Employability, dinilai dari jangka waktu lulusan UMY untuk mendapat pekerjaan, lalu ketertarikan perusahaan untuk memberi informasi pekerjaan kepada mahasiswa UMY dan keberadaan lembaga penyalur informasi pekerjaan di UMY yang bernama Career Development Center (CDC),” imbuhnya.
Sementara pada kategori Facilities (Fasilitas), Responsibility (Tanggungjawab Sosial) dan Inclusiveness (Inklusivitas) berhasil mempertahankan lima bintang yang telah diraih pada penilaian sebelumnya dengan kualitas yang terus meningkat. Dengan hasil ini, Evi optimis UMY akan mampu mencapai target untuk bertengger di level manca negara. “Beberapa kategori berhasil kami pertahankan dengan baik dan tentunya bersama dengan peningkatan mutu yang kami miliki,” pungkas Evi. (ak)