Berita

Songsong Ramadhan, UMY Kembali Adakan RDK

Tinggal menghitung hari Ramadhan 1433 H jatuh pada tanggal 20 Juli mendatang. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Takmir Masjid KH. Ahmad Dahlan  kembali menyelenggarakan kegiatan Ramadhan di Kampus (RDK). Berbeda dengan tahun sebelumnya RDK kali ini akan lebih semarak dengan rangkaian kegiatan didalamnya.

Hal ini disampaikan oleh  Ketua Takmir Masjid KH. Ahmad Dahlan UMY Dr. imamuddin Yuliadi, ST, M.Si dalam sambutannya pada acara pembukaan agenda RDK Kajian Songsong Ramadhan di Masjid KH. Ahmad Dahlan, Senin (02/07). Dalam acara pembukaan agenda RDK juga dirangkaikan dengan Kajian Songsong Ramadhan yang menghadirkan Sigit Yulianto, ST, M. Si  dan turut dihadiri oleh karyawan, dosen dan mahasiswa UMY.

Imamuddin mengungkapkan dalam RDK pada 1433 H kali ini memiliki berbagai kegiatan diantaranya yaitu pengajian akbar jelang ramadhan, bazar sembako murah, kajian dzuhur pra ramadhan, pawai ta’aruf songsong ramadhan, Sunatan masal, Fotografi Islami, Bersahabat 1000 Anak Yatim, CERDAS ( Ceria Ramadhan Anak Shaleh), Sahur On The Road, Shalat Tarawih dan lainya. “Kurang lebih ada sepuluh kegiatan yang akan diselenggarakan dan kajian songsong ramadhan pada hari ini merupakan agenda pembuka dari RDK 1433 H” ungkapnya.

Sementara itu pengisi Kajian Songsong Ramadhan Sigit Yulianto menerangkan bahwa ramadhan menjadi mulia karena ada suatu kewajiban yang ditentukan oleh tuhan atas makhluknya, serta ada suatu keistimewaan yang diberikan berbeda pada bulan yang lain. “ ramadhan menjadi mulia karena adanya kewajiban puasa, dan dengan mengikuti rangkaian kegiatan seperti ini pada saat berpuasa maka pahala akan di lipat gandakan” jelasnya.

Sigit juga menambahkan keunikan- keunikan puasa dengan ibadah yang lainnya. “ seseorang yang berpuasa tidak dapat dilihat dari luar, apakah dia berpuasa atau tidak.  Ini sangat berbeda dengan ibadah seperti sholat, haji, sedekah dan lainnya yang bisa dilihat dari luar” tambahnya.

Di akhir kajian songsong ramadhan tersebut Sigit menegaskan bahwa tujuan inti dari ramadhan adalah untuk meningkatkan ketakwaan dan ketakwaan adalah derajat tertinggi bagi manusia. “Jika seandainya ramadhan kita lalui dengan baik dengan ikut serta pada kegiatan-kegiatan positif dan semacamnya, maka prediket takwa dapat kita raih, dan takwa merupakan derajat tertinggi bagi manusia, yang perlu diperhatikan bahwa puasa dapat meningkatkan ketakwaan” tegasnya.