Berita

Talk Show “Personal Branding Strategy in Multicultural Public Relations”

Dalam 20 tahun terakhir, kebutuhan perusahaan-perusahaan akan orang-orang yang memiliki kompentensi khusus dalam melakukan hubungan dengan masyarakat dinilai semakin berkembang. Hal ini menciptakan studi-studi perkuliahan Public Relations yang lulusannya diproyeksikan unutk mengisi lapangan kerja tersebut. Namun pada prakteknya, posisi ini justru banyak diisi oleh orang-orang yang tidak berlatar belakang ilmu tersebut.

Demikian disampaikan Ade Ivan Sawaki, Sekretaris Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) Muda Yogykarta di sela-sela acara Talk Show Public Relations dengan tema “Personal Branding Strategy in Multicultural Public Relations” yang diselenggarakan Rabu (16/3), di Ruang Sidang Gedung AR Fahrudin B lantai 5 Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Praktisi PR menurut Ade saat ini dapat dimasuki oleh orang-orang yang secara keilmuan tidak memiliki pengalaman pendidikan mengenai PR. Namun pada kenyataannya mereka digunakan kemampuannya oleh perusahaan sebagai PR. Ade mencontohkan lulusan lmu Hubunagn Internasional, Ekonomi, dan Teknik. “Hal ini yang memunculkan pertanyaan tentang kualifikasi PR yang dibutuhkan perusahaan, ini mengapa kami mengadakan Talk Show ini”, jelasnya.

Ade menjelaskan, muculnya paradigma Divisi PR di perusahaan memperlihatkan bahwa bentuk pencitraan perusahaan ke publik saat ini menjadi salah satu hal penting. Ade mencontohkan perusahaan tambang pada awalnya melakukan perencanaan, hal teknis, dan upaya marketing dengan hanya mengandalkan lulusan teknik, kini melirik peran khusus PR dalam membantu perusahaan. Hal ini yang menurut Ade perlu dimanfaatkan mahasiswa PR.

PR di perusahaan difungsikan sebagai ujung tombak dalam berhubungan dengan public, termasuk pers. Dalam hal ini menurut Ade diperlukan Personal Branding dalam memposisikan diri dalam pekerjaan tersebut. “Personal Branding sangat berguna untuk mengembangkan diri, dan meningkatkan karir”,terangnya.

Acara ini diikuti oleh sekitar 115 mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya Ilmu Public Relations dari universitas-universitas di Yogykarta seperti, UGM, UAJY, UPN, UMY, UIN Sunan Kalijaga, UII, UAD, UTY, Universitas Mercubuana, dan kampus-kampus lain. Bahkan beberapa peserta dating dari UMS di Solo. Sementara acara ini diisi oleh beberapa praktisi PR seperti Muslim Basya, Ketua PERHUMAS Pusat Jakarta dan Silih Agung W.

Selanjutnya Ade mengharapkan, event ini dapat merealisasikan visi dan misi Perhumas Muda untuk mengembangkan pengetahuan dan memperkaya informasi bagi mahasiswa komunikasi khususnya bidang PR. PERHUMAS Muda memang berusaha menjembatani dunia akademik dan dunia nyata dengan mengadakan berbagai seminar, workshop, pelatihan dan kegiatan lain bagi mahasiswa PR di Yogykarta.

Selain Talk Show, kesempatan ini juga dijadikan momen Pelantikan pengurus baru PERHUMAS Muda Yogyakarta periode 2011-2012. PERHUMAS Muda Yogyakarta adalah organisasi yang didirikan untuk mewadahi mahasiswa yang memiliki minat pada bidang Public Relatons terutama yang menempuh studi di Yogyakarta. Secara struktural, Perhumas Muda berada di bawah Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhumas Yogyakarta.