Muda dan Mendunia, begitulah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sering dipanggil. Hal itu juga bukanlah sekadar slogan semata, dalam 38 tahun terakhir UMY nyatanya serius dalam hal tersebut. Itu terbukti dengan beragam prestasi dan jalinan kerja sama internasional yang UMY lakukan, selain untuk menjadi International Reputable University hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa UMY untuk mencetak lulusan berkelas Internasional.
Adalah Hanna Nur Afifah Yogar, mahasiswi angkatan 2014 jurusan Internasional Program For Law and Sharia (IPOLS) Fakultas Hukum (FH) UMY yang akan berangkat ke United States of America (USA), hari ini Selasa (2/4). Ia akan menuju USA untuk melaksanakan short-term academic exchanges dari U.S. Embassy & Consulates Indonesia di University of Hawai Honolulu, Hawai dalam program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI). Hanna mengungkapkan, untuk sampai ke tahap ini ia perlu menghadapi 699 peserta lainya dari seluruh Indonesia. Patut diacungi jempol, Hanna berhasil lolos bersama 24 peserta lainya untuk mewakili Indonesia.
Selain harus cakap dalam berbahasa, untuk dapat lolos dalam test yang ia jalani juga diperlukan kreativitas dan pola fikir kritis. Dalam penelitianya Hanna mengangkat isu lingkungan tentang tanaman Lidah Mertua (Sanseviera), menurut hasil penelitiannya tanaman tersebut 200 kali lebih efektif menyerap polusi udara serta radiasi. “Saya memberi judul penelitian ini #Planetaria singkatan dari Plant the Sanseviera. Mengapa? Tanaman yang sangat berguna ini fungsinya kurang diketahui oleh masyarakat kebanyakan padahal kita membutuhkanya di era modern seperti sekarang ini. Polusi udara dimana-mana juga radiasi dari handphone dapat diserap dengan baik oleh tanaman ini,” terangnya, saat dihubungi pada Selasa (2/4).
Dalam menjalankan YSEALI nanti Hanna memang fokus dalam isu lingkungan, program tersebut nantinya akan menganalisa perilaku manusia khususnya output dari kebijakan pemerintah. “Selama 5 minggu nanti saya akan melakukan sharing dengan mahasiswa lainya khususnya dalam environtmental issue karena itu merupakan concern saya. Kami nanti akan menganalisa perilaku manusia terhadap kebijakan lingkungan pemerintah daerah agar di masa depan pemerintah dapat mengaplikasikan future environmental policy, khususnya di ASEAN,” jelasnya.
Oleh karena itu dengan penelitian #Planetaria tersebut, Hanna akan mencoba untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi tingkat polusi udara. “30 menit saya melakukan perjalanan dari rumah ke kampus, ada banyak mungkin 5 sampai 7 pembakaran sampah. Tentu ini sebenarnya merugikan. Jadi walau sulit saya akan mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat tanaman Lidah Mertua ini tentunya dengan ilmu dan wawasan yang telah bertambah dari program YSEALI,” pungkasnya. (Pras)