Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar kegiatan Rektor Menyapa Tenaga Pendidik, pada Rabu (14/7) melalui daring dengan platform Ms Teams. Hal ini dilakukan untuk menanggapi situasi Covid-19 yang cukup mengkhawatirkan saat ini, yang tengah dihadapi Indonesia secara keseluruhan dan di wilayah Yogyakarta khususnya.
UMY sendiri memiliki Incident Command System, yaitu tim yang dibuat untuk merespon setiap kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungan kampus. Dalam acara ini, ICS memaparkan data terbaru mengenai jumlah pasien positif, sembuh, dan meninggal dari kalangan sivitas akademika.
Sebanyak 151 kasus positif aktif saat ini tercatat oleh ICS, sementara untuk total keseluruhan menunjukkan bahwa sebanyak 526 kasus positif tercatat sejak awal pandemi. Sebagai respon kampus untuk memberikan fasilitas penyembuhan, UMY menyulap University Residence (Unires) atau asrama mahasiswa putra sebagai shelter Covid-19, yang saat ini memiliki 55 kapasitas ruangan.
Dari 151 kasus positif aktif itu tersebar rinciannya yaitu 12 dosen dengan 1 berada di Unires dan 11 isoman di rumah masing-masing. 8 orang dari tenaga pendidik, 1 berada di Unires dan 7 isoman. Temporary staff sebanyak 4 orang melakukan isoman di rumah masing-masing. Petugas kebersihan 1 orang isoman di rumah. Dan terbanyak dari kalangan mahasiswa yaitu 109 orang, 12 berada di Unires dan sisanya 97 orang isoman.
Tak hanya itu, layanan Covid-19 UMY juga melayani pasien dari luar yaitu sebanyak 16 orang, yang juga berada di dalam pengawasan ICS. 14 diantaranya berada di Unires, 1 isoman, dan 1 orang dirawat di Asri Medical Center (AMC) RS UMY. Penanggung jawab ICS Prof. Dr. Nano Prawoto S.E., M.Si., mengatakan bahwa kebanyakan dari kasus itu terjadi bukan dari dalam lingkungan kampus.
“Dari data yang telah dipaparkan, sebagian besar memang mereka terpapar dari luar kampus. Justru di dalam kampus kita itu sangat aman sekali. Namun, kami sangat memperhatikan mereka yang tercatat oleh sistem untuk dilakukan kontrol dan memberikan fasilitas kesehatan,” tutur Nano yang juga merupakan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia.
Namun begitu, Nano berpesan agar sivitas akademika tidak terlalu panik dalam menanggapi situasi Covid-19 yang berdasarkan kurva mengalami kenaikan di Indonesia. “Kita tidak perlu panik, tapi tetap dengan disiplin. Kedisiplinan menjadi pilar utama, terutama dalam menjaga protokol kesehatan. Dilakukan di dalam maupun luar kampus,” tukasnya.
Hal senada juga dipaparkan oleh Rektor UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P., IPM., bahwa melonjaknya kasus justru karena kelalaian dari kita sendiri. Melonggarnya prokes jadi penyebab. “Bukan hanya masalah kesehatan saja, tapi masalah mental. Apakah kita bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru ini. Kampus ini aman lingkungannya, kita kebobolan kasus malah kebanyakan dari rumah masing-masing. Jadi ayo, ketatkan lagi prokesnya, mari jaga diri, keluarga, dan orang lain,” tutupnya. (Hbb)