Berbekal waktu latihan yang cukup singkat dan baru kali keduanya mengikuti ajang kejuaraan bela diri nasional, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil menjuarai kejuaraan bela diri nasional dalam Airlangga Cup Tapak Suci Indonesia Open 2013, di Universitas Airlangga Surabaya yang diselenggarakan pada 1 – 5 Oktober 2013. UKM Tapak Suci UMY ini berhasil membawa pulang 4 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu, pada kelas fighter Beregu Putri, kelas B Tunggal Putri, kelas E Tunggal Putri, kelas A Tunggal Putra, kelas Seni Beregu dan kelas Seni Tunggal Putra.
Dalam penyambutan kedatangan tim Tapak Suci UMY, Rektor UMY, Prof. Bambang Cipto, MA mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh tim Tapak Suci UMY. Karena menurutnya, UMY yang mempunyai visi dan misi Unggul dan Islami, mahasiswanya juga bisa unggul dalam hal bela diri. “Bagi kami, kalian semua adalah pahlawan, dan terima kasih atas prestasinya,” ungkapnya di hadapan 17 anggota tim Tapak Suci UMY yang mengikuti Airlangga Cup, di lobi rektorat UMY, Senin (7/10).
Prof. Bambang juga berharap prestasi yang diraih oleh mahasiswanya tersebut, tidak hanya diraihnya di tingkat nasional. Tapi juga bisa berkiprah hingga tingkat ASEAN. “Mudah-mudahan kita bisa meng-upgrade hingga tingkat ASEAN. Agar tim kita bisa dikenal luas oleh orang-orang di luar. Prestasi yang diraih Tapak Suci ini diharapkan bisa menstimulasi UKM lain di UMY, agar yang lain juga bisa berprestasi lebih seperti UKM Tapak Suci ini. Tapi kita juga harus tetap bekerja keras lagi, karena adanya juara ini juga justru mengharuskan kita agar lebih giat lagi berlatih dan berusaha. Dan semoga Anda semua bisa sukses sebagai pelaku yang lain, tidak hanya sebagai pelaku bela diri,” paparnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor III UMY, Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc, Eng, Ph.D., PE., UKM Tapak Suci yang merupakan salah satu program non akademik unggulan UMY, juga bisa berkiprah tidak hanya di tingkat nasional saja. Pihak kampus, menurut Sri, juga akan mendorong UKM Tapak Suci hingga ke tingkat ASEAN. “Dan tidak menutup kemungkinan kita akan mengundang wasit-wasit bela diri yang bersertifikat internasional, untuk bisa bekerja sama meng-upgrade keterampilan bela diri di UKM kita ini. Buktikan bahwa kita mampu, hingga betul-betul muncul prestasi dari hasil kerja keras kita,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang pelatih Tapak Suci UMY, Eko Ali mengatakan bahwa menjadi juara umum itu di luar dugaan dirinya dan timnya. Sebab menurutnya, timnya hanya menjalani persiapan selama kurang lebih tiga bulan. Persiapan itu dilakukan dengan menjalani latihan setiap malam. Namun menurut Ali, yang menjalani persiapan latihan selama 3 bulan adalah tim fighter. Sementara untuk tim seni hanya berlatih dalam waktu 3 minggu. “Ini di luar dugaan kami. Karena kami hanya mencoba untuk melakukan latihan yang baik dan berkualitas. Sebenarnya juga, yang kita kejar adalah latihan yang baik, bukan menjadi juara. Jadi menurut saya, kemenangan ini adalah bonusnya. Bonus dari latihan kami,” ujar pelatih fighter Tapak Suci UMY ini. (addhuhry)