Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, menyelenggarakan sosialisasi Program Tri Dharma kepada seluruh dosen-dosen UMY yang dimulai pada 30 Oktober hingga satu minggu ke depan. Sosialisasi ini ditujukan kepada seluruh dosen UMY untuk mewujudkan arti Tri Dharma yaitu untuk melaksanakan tugas pada bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan LP3M ini mengacu kepada rencana strategi (renstra) dan road map yang sudah ditentukan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam hal ini UMY memang sudah mencanangkan untuk menjadi Universitas yang dikenal di dunia Internasional pada tahun 2020 mendatang. Sebagai langkah menuju ke sana, Tri Dharma ini diharapkan bisa menjadi pijakan awal menumbuhkan semangat para dosen dalam membuat penelitian dan jurnal yang berbasis internasional.
Namun demikian Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P. selaku pimpinan dari LP3M UMY berharap bahwa universitas yang berbasis Islam tidak cukup melaksanakan Tri Dharma saja tapi para dosen harus mewujudkan Catur Dharma. “Karena kita punya amanah sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang notabene berbasis Islam, maka kita mendapat amanah dari tiga (Tri Dharma) menjadi empat (Catur Dharma) yaitu ditambah dengan Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Jadi artinya dari ketiga tugas seorang dosen itu, harapannya diintegrasikan secara utuh dengan nilai-nilai KeIslaman dan Kemuhammadiyahan,” tuturnya ditemui di kantor LP3M Gd. D Lt.2 Kampus Terpadu UMY, pada Jum’at (2/11).
Penelitian (riset) adalah hulu dari Catur Dharma yang harusnya mengalir dan sebagai ujungnya kemudian dipublikasikan. Dari penelitian yang dilakukan harapannya bisa menghasilkan jurnal, buku (ajar, referensi, monograf). Itu semua merupakan produk dari riset dosen sebagai perwujudan Catur Dharma. Selain publikasi jurnal melalui pembukuan, strategi yang bisa diwujudkan yaitu melalui media sosial seperti Youtube, Facebook maupun Instagram. “Produk dosen berupa penelitian tidak hanya dipublikasikan melalui pembukuan saja, akan tetapi bisa juga melalui media sosial seperti Youtube. Misalnya dari riset tadi bisa dihilirkan ke pengabdian masyarakat. Sehingga format kegiatan masyarakat yang dilakukan dosen UMY berbasis riset, agar kegiatannya yang ditularkan kepada masyarakat benar-benar dari kajian dosen yang bisa bermanfaat. Dari kegiatan itu tentu bisa menghasilkan Prototype dan Paten yang bisa menjadi bukti bahwa dosen UMY telah melakukan riset dan memiliki hasilnya,” sambung Gatot.
Sementara itu tujuan utama dari sosialisasi ini adalah memberikan informasi kepada semua dosen UMY agar mereka melaksanakan tugas dari Catur Dharma tersebut. Jadi melalui sosialisasi ini semua dosen yang ingin mengajukan proposal penelitian menjadi lebih jelas, sehingga kegiatan dan pelaksanaan Catur Dharma ini khususnya pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta publikasi, nantinya bisa lebih efektif dan efisien. “Dengan sosialisasi ini dosen bisa memahami lebih awal hibah-hibah yang diberikan kepada mereka agar bisa diemplementasikan sesuai dengan tugas seorang dosen,” pungkas Gatot. (Habibi)