Pada tanggal 23 Desember mendatang, UKM Teater Tangga UMY akan mementaskan sebuah karya adaptasi dari novel William Shakespeare berjudul ‘Macbeth’ di Gedung Kesenian Jakarta. Macbeth sendiri adalah seorang Jenderal pemberani yang membunuh Duncan, Raja Skotlandia, untuk merebut takhta bagi dirinya sendiri. Namun setelah menjadi raja, ia justru jadi paranoia dan memimpin dengan lalim. Kelalimannya berbuntut pada terjadinya berbagai pertumpahan darah.
Rektor UMY, Prof. Bambang Cipto sangat mendukung pementasan ‘Macbeth’ yang akan dimainkan oleh UKM Teater Tangga di Jakarta. Ditemui di Ruang Rektorat UMY pada Kamis (17/12), ia menegaskan bahwa kesempatan tersebut sangat istimewa. “Kami berharap ke depannya teater tangga dapat membawa misi Muhamamdiyah dengan melakukan pementasan teater dengan konsep islami atau Muhammadiyah,” tambah Prof. Bambang.
Sugito, S.IP., M.Si., selaku perwakilan dari Lembaga Bidang Kemahasiswaan LPKA UMY turut mendukung dan berharap pementasan yang akan dilakukan Teater Tangga dapat berjalan lancar dan sukses. “Meskipun sebenarnya tantangan yang dilalui anak-anak Teater Tangga amatlah besar. Seperti harus menyesuaikan konsep cerita dari yang klasik ke kontemporer,” tukas Sugito. Selain itu, Sugito juga menjelaskan bahwa mahasiwa teater tangga tidak ada yang berlatar belakang pendidikan seni, namun dapat menjadi artis teater. Hal tersebut juga menjadi salah satu tantangan berat namun dapat dilalui oleh mahasiswa anggota Teater Tangga.
Muhammad Yudha Pratama selaku ketua Teater Tangga sekaligus sutradara dalam pentas Macbeth menyebutkan bahwa pentas Macbeth ini bukan dalam rangka kompetisi namun murni pementasan karya seni hasil karya mahasiswa UMY. “Kami sudah melakukan persiapan selama 8 bulan, dimulai sejak 1 April. Awalnya kami ingin melakukan pementasan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Namun karena terkendala beberapa hal jadi tidak bisa,” terangnya.
Yudha mengisahkan sejak awal merencanakan pementasan ‘Macbeth’, Teater Tangga UMY mencoba bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta untuk dapat melakukan pementasan di Graha Bhakti Budaya. “Sayangnya terkendala birokrasi di Jakarta. Misal harga tiket yang harus ada pajaknya dan kebetulan pengelolaan gedung yang baru berpindah tangan. Selain itu, ternyata jadwal di Graha Bhakti Budaya sudah penuh” jelas Yudha. Meskipun demikian, Yudha menuturkan semangat anggota Teater Tangga tidak pupus dan berhasil mengantongi izin untuk tampil di Gedung Kesenian Jakarta.
Pementasan ‘Macbeth’ di Jakarta mendatang akan melibatkan 60 mahasiswa UMY dan akan berangkat dari Yogyakarta pada 21 Desember. Yudha mengungkapkan dalam pementasan ‘Macbeth’ ia dan kawan-kawan ingin menunjukkan bagaimana seorang pemimpin lalim yang serakah pada akhirnya akan menjatuhkan martabatnya sendiri. Selain itu ia juga menjelaskan bahwa keinginan UKM Teater Tangga untuk pentas di panggung-panggung besar bukanlah hal yang utama. “Bukan soal seberapa besar tempat yang dituju. Namun yang kami inginkan adalah proses yang dapat memberikan pelajaran yang lebih bagi kami,” tutup Yudha. (Deansa)