Berita

Teliti Implementasi CSR, Mahasiswa S3 PPI UMY Raih Gelar Doktor

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Sensus Ekonomi 2016, ada sebanyak 26,7 juta perusahaan yang tersebar dan beroperasi di berbagi wilayah Indonesia. Seringkali aktivitas yang dilakukan oleh berbagai perusahaan tersebut berdampak langsung pada berbagai aspek yang ada di kehidupan masyarakat mulai dari ekonomi, infrastruktur, hingga lingkungan. Karena itu saat ini perusahaan dituntut untuk juga memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap kesejahteraan publik, dan hal tersebut seringkali dilaksanakan melalui Corporate Social Responsiblity (CSR). Salah satu bentuk CSR yang umum dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memberikan kontribusi pada bidang pendidikan, fenomena tersebut diangkat oleh Zulfan, mahasiswa Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah (UMY) menjadi disertasi dengan judul ‘Pengaruh Implementasi CSR Perusahaan Terhadap Motivasi Belajar Masyarakat Tempatan’.

Sidang terbuka promosi doktor untuk disertasi yang melakukan studi pada Perusahaan Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait S.A. dilaksanakan pada hari Selasa (25/9) di gedung Kasman Singodimedjo UMY. Zulfan menyebutkan bahwa dalam perspektif Psikologi Pendidikan Islam, CSR merupakan salah satu bentuk implementasi nilai Islam. “CSR sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan agar manusia menjaga hubungannya dengan lingkungan. CSR juga dapat menjadi realisasi dari konsep Ihsan sebagai puncak etika dalam Islam. Selanjutnya agar CSR ini dapat selaras dengan prinsip Islam, Selain Ihsan program CSR yang dilakukan harus adil, bermanfaat dan amanah,” ujarnya.

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap CSR oleh EMP di masyarakat sekitar Selat Malaka, Zulfan menemukan bahwa program yang diterapkan memberikan dampak positif terhadap motivasi belajar masyarakat. “Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa CSR yang dilakukan EMP untuk masyarakat dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur ternyata berpengaruh dan meningkatkan motivasi belajar masyarakat. Program CSR yang dilakukan mampu mendorong kesadaran masyarakat akan kebutuhan untuk memberdayakan diri mereka,” ujarnya.

Zulfan juga menyebutkan bahwa hasil penelitian yang dilakukannya menjadi sanggahan teori Abraham Maslow. “Teori tersebut menyebutkan bahwa motivasi hanya muncul dari dalam diri saja atau bersifat intrinsik saja seperti kebutuhan untuk makan memotivasi untuk makan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ekstrinsik ternyata juga mampu mendorong motivasi masyarakat untuk memberdayakan dirinya. Misal dengan adanya infrastruktur yang memadai dan memudahkan akses mereka dalam berbagai kegiatan, mereka menjadi lebih giat dalam melakukan aktivitas ekonomi dan pendidikan yang memberdayakan diri mereka,” jelasnya.

Zulfan berharap penelitian yang dilakukannya dapat menjadi acuan untuk pedoman pemberian CSR oleh perusahaan yang ada di Indonesia.