Dalam Islam sosok pendidik ideal yang memiliki kepribadian baik adalah Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat muslim sudah sepatutnya Nabi Muhammad SAW dijadikan sebagai contoh dalam praktik pendidikan. Karena pada dasarnya pendidikan adalah suatu wadah untuk membina anak bangsa, sehingga menjadi cerdas dan terdidik. Hal tersebut menjadi bahan dasar yang menghantarkan Linda Yarni meraih gelar doktor pada Sidang Doktor Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Gedung Pascasarjana JK School of Government Kampus Terpadu UMY, Senin (12/08).
Dalam disertasinya yang berjudul Kecerdasan Profetik Nabi Muhammad SAW Sebagai Pendidik Umat Dalam Al-Quran dan Hadits, Linda menjelaskan, penelitian yang ia angkat berusaha untuk menemukan bagaimana kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik umat dalam Al-Quran dan Hadits. Pendidik yang dimaksud dalam penelitiannya adalah orang yang mengajarkan pengetahuan, membentuk akhlak dan mengembangkan peserta didik sehingga menjadi pribadi yang berkualitas di masa depan. Sedangkan pendidikan yang ia maksud adalah pendidikan yang bersifat formal.
“Keberhasilan pendidikan Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya dapat dibuktikan antara lain dengan cara melihat dan membandingkan kondisi umat islam sebelum belajar kepada beliau dengan perubahan dan transformasi pengetahuan yang mereka alami setelah belajar kepada Nabi Muhammad SAW. Kesuksesan beliau menciptakan generasi yang berpendidikan seperti para sahabat dan tabi’in,” tuturnya di hadapan penguji.
Dikatakan Linda bahwa kecerdasan intelektual Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik umat yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits ada enam aspek yang ia temukan pada penelitiannya. “Berdasarkan pada penelitian yang ditemukan, Al-Quran dan Hadits telah bicara tentang kecerdasan jauh sebelum teori kecerdasan psikologi Barat itu muncul. Kecerdasan intelektual Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik umat yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits yaitu cerdas bahasa, cerdas berhitung, cerdas gambar, cerdas ingatan, cerdas menyelesaikan masalah, dan cerdas visi.”
Ia menambahkan, tiga aspek kecerdasan emosional Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik umat yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits. “Tiga aspek tersebut yaitu cerdas diri, cerdas sikap, dan cerdas sosial. Cerdas diri mencakup sadar emosi, perasaan, pengaturan emosi, dan motivasi diri. Cerdas sikap mencakup lemah lembut, pemaaf, santun, penyayang, sabar, dan menghargai. Sedangkan cerdas sosial mencakup motivasi orang lain, menjalin hubungan baik dengan orang lain, empati, toleransi, dan membuat orang merasa nyaman,” ungkap Linda.
Berkat disertasinya itu, Linda Yarni dinyatakan lulus dan menjadi Doktor ke-78 dari Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Serta menjadi Doktor 99 yang diluluskan oleh UMY. (CDL)