Berita

Tenaga Kependidikan UMY Harus Bisa Tanamkan Sifat Ihsan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mengadakan kegiatan Refreshing Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Acara yang diselenggarakan dari tanggal 7-8 dan 11-12 Mei ini diperuntukan bagi seluruh tenaga kependidikan yang berada di lingkungan UMY. Melalui kegiatan tersebut, tenaga kependidikan UMY dituntut untuk bisa menanamkan sifat ihsan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan dalam menghadapi era distruptif saat ini. Selain itu pula diharapkan dapat memantapkan SDM UMY dalam menjalankan agama Islam dan faham Muhammadiyah.

Rektor UMY, Dr. Gunawan Budiyanto, MP dalam sambutannya menjelaskan bahwa dengan menanamka sifat-sifat ihsan dalam kehidupan, termasuk dalam bekerja di UMY, akan melahirkan komitmen yang bukan hanya sekadar untuk mencari nafkah. Akan tetapi, niatan utama yaitu bekerja dengan niat beribadah kepada Allah SWT, karena harus ada perbedaan antara bekerja di UMY dengan bekerja di luar kampus. “Ihsan itu dapat terbentuk dengan menjalankan dan meyakini rukun Islam dan rukun iman, yang akan melahirkan komitmen dalam bekerja,” ujarnya.

Selain itu menurut Gunawan, saat ini kita sedang menghadapi era distruptif. Yakni era dimana nilai sosial lama sudah mulai hancur karena masuknya teknologi. Contohnya seperti penggunaan sosial media yang berlebihan serta hadirnya berita hoax yang menghancurkan hidup kita di dunia nyata. “Saat kita berkumpul contohnya dengan keluarga, anak kita kerap sibuk dengan handphone masing-masing. Bisa dikatakan anak kita itu tidak butuh bapak dan ibu tapi butuh pulsa. Era distruptif ini akan menganggu hubungan keluarga, keagamaan, bahkan juga hubungan dalam lingkup dunia kerja. Hal tersebut dapat kita hadapi dengan menanamkan sifat ihsan. Ihsan itu akhlak, sikap yang tertanam yang tercipta karena kita melaksanakan rukun iman sebagai dasar akidah dan rukun Islam sebagai batas-batas syari secara baik,” paparnya lagi.

Gunawan juga menambahkan bahwa komitmen yang harus dimiliki oleh tenaga kependidikan UMY kepada UMY adalah dengan bentuk loyalitas kerja secara ikhlas. Bekerja secara ikhlas yang tujuannya bukan hanya untuk mencari nafkah, tapi juga untuk beribadah. Sehingga perhatiannya kepada organisasi dan tugas-tugas yang diemban dapat diselesaikan dengan baik. Ia juga berharap agar seluruh karyawan UMY dapat bersinergi daalam membangun UMY. “UMY itu rumah kita bersama. Oleh karena itu mari kita bangun bersama,” imbuhnya.

Sementara itu, Miftahul Haq, S.H.I., M.S.I selaku panitia kegiatan AIK 2018 menyamapaikan bahwa kegiatan AIK kali ini mengambil tema “Reaktualisasi Semangat Spiritual dan Tajdid Dalam Pengembangan Kampus Sebagai Reputable University”. Melalui tema tersebut diharapkan bisa menanamkan prinsip nilai secara ihsan (ihsanullah), yakni pengharapan terhadap kecintaan Allah SWT serta pertolongan dari Allah SWT. “Kami juga berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan sehingga bisa memberikan layanan terbaik dengan mengacu pada nilai-nilai Islam,” tutupnya. (pras)