Pagelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNas) selalu menjadi ajang adu intelektualitas yang ditunggu-tunggu setiap mahasiswa se-Indonesia. Setiap Pergururan tinggi berlomba-lomba mengusulkan ide demi meraih juara umum. Dalam PIMNAS ke-25 yang tahun ini digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, juri dijanjikan objektif untuk menentukan hanya satu juara umum PIMNAS 25 dari 95 Perguruan Tinggi yang ikut berlaga.
Menurut Koordinator Tim Juri PIMNas, Tendy Y. Ramadin S.Sn, M.T yang ditemui usai Technical Meeting Juri PIMNas di Hotel All Season Yogyakarta Senin (9/7), akan ada 56 juri yang terlibat dalam penilaian presentasi dan pameran poster 400 Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang lolos tahun ini. “70% Juri merupakan Dosen dari 30 lebih perguruan tinggi. Sedangkan sisanya merupakan utusan dari sejumlah lembaga seperti Kemeristek, KUKM, LIPI dan lainnya.”
Tendy menjelaskan, juri-juri ini dipilih Dikti berdasarkan sejumlah aspek rekam jejak mereka selama ini. Menurutnya Dikti melihat kualitas publikasi, kegiatan penelitian, di samping juga kegiatan ilmiah lain yang dilakukan para juri. “Evaluasi yang dilakukan setiap tahun menjadikan tim Juri yang diharap kredibel. Kami juga mempertimbangkan bidang kepakaran setiap juri yang diharapkan berbeda-berbeda.”terangnya Ada 2 aspek besar yang menurut Tendy akan dinilai para juri. Aspek tersebut adalah penilaian presentasi tim peserta dengan bobot 80% dan penilaian poster dengan bobot 20%. Selain mempresentasikan hasil PKM mereka di ruang kelas, para tim peserta memang diminta untuk memamerkan produk dan poster PKM mereka di Sportorium selama PIMNas berlangsung. “Peserta akan dibagi ke dalam 18 kelas di mana setiap kelas akan dinilai oleh masing-masing 3 juri. Setiap Tim juri akan menentukan peringkat 1,2, 3 dan favorit pada kelas masing-masing. Hasil inilah yang akan direkap untuk menentukan juara umum dan juara 6 kategori PKM yang dilombakan. Untuk penilaian pameran poster, akan ada 12 orang juri” kata Dosen ITB ini. Pada akhirnya Tendy mengharapkan, dengan dipilih sebagai juri ajang sebesar ini, dosen-dosen dan peneliti yang dinilai kredibel dapat mengerjakan tugasnya dengan netral mengikuti tata tertib dan etika. “Ini event nasional, harus ada komitmen yang kuat, termasuk menjaga kerahasiaan penilaian hingga pengumuman hasil penilaian” pungkasnya.