Jauh dari pengawasan orang tua menyebabkan banyak mahasiswa yang berada di luar daerah kelahirannya lepas kendali. Hal ini karena kurangnya kontrol dan orang yang peduli pada masalahnya. Ditambah lagi tugas kuliah dan materi yang berat, sehingga tingkat frustasi yang lebih tinggi bisa kapan saja mengancam mahasiswa. Karena itu dibutuhkan bimbingan konseling khusus bagi para mahasiswa agar mereka tidak mengalami depresi atau stres yang tinggi, hingga menagancam prestasi dan jiwanya.
Hal inilah yang mendasari jurusan Teknik Informasi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengadakan bimbingan konseling khusus bagi mahasiswanya. Mulai dari awal kuliah hingga wisuda dan mencari kerja nantinya, mahasiswa TI UMY akan didampingi oleh 3 orang psikolog yang akan membantu mereka untuk mengkonsultasikan dan menyelesaikan masalah yang dihapinya.
“Kami ingin memeberikan yang terbaik bagi mahasiswa. Karena mahasiswa TI UMY banyak yang berasal dari luar Yogyakarta, jadi untuk mengetahui masalah yang meraka hadapi, kami mendatangkan psikolog untuk membantu mereka,” jelas pengelola Laboratorium TI UMY Lilis Kurniasari saat dijumpai disela pembukaan trianing motivasi mahasiswa TI UMY, Minggu (3/11).
Lilis mengungkapkan, masalah mahasiswa biasanya susah untuk mengemukakan ide dihadapan banyak orang. Selain itu, ada juga masalah keluarga dan masalah pribadi dengan temannya. Kurangnya semangat kuliah pada mahsiswa dan mengerjakan tugas juga menjadi masalah yang cukup serius. “Tujuan lain dari diadakannya konseling ini juga untuk membantu mereka dalam menemukan tujuan mereka kuliah dan mengatasi rasa malas,” tuturnya.
Lilis juga menjelaskan, bahwa mahasiswa di jurusan TI UMY juga akan melalui psikotes, kemudian dikumpulkan dalam training motivasi. “Setelah training motivasi ini, mahasiswa bisa rutin konsultasi dengan psikolog dalam masalah apapun. Kami menyediakan fasilitas ini secara gratis bagi mahasiswa TI untuk membina mental mahasiswa,” terangnya.
Sedangkan dalam traning motivasi, motivator sekaligus psikolog yang akan mendampingi mahasiswa TI UMY Eka Parwate menyampaikan, mahasiswa biasanya pergi dari rumah untuk kuliah atau belajar. Namun, setelah proses kuliah dimulai, mahasiswa biasanya mulai lupa dengan tujuannya untuk kuliah. Hal tersebut disebabkan otak manusia yang belum fokus dalam menentukan tujuannya. “Dari awal kuliah ini, kita tentukan fokus tujuan kita untuk apa. Apakah itu kuliah dengan serius atau cuma sekedar kuliah? Dan untuk apa kita kuliah, itu harus jelas juga. Supaya tujuan kita ke depannya juga jelas,” ungkapnya dihadapan mahasiswa baru TI UMY.
Adapun sebagai kegiatan penutupan dari training motivasi tersebut, diadakan pula hipnoterapy dengan sistim Neuro Linguistic Programming (NLP) bagi mahasiswa baru TI UMY. Dengan tujuan untuk menentukan fokus mahasiswa dan menumbuhkan semangat serta percaya diri sebagai calon programmer teknologi yang handal. (syah)