Tim DJ Brand Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang merupakan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) berhasil lolos dan didanai oleh DIKTI, setelah mengusung kegiatan Pelatihan (Desain, Menjahit, dan Branding) Strategi Pemberdayaan Anak Panti di Era Millenial di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Tim DJ Brand UMY menjadi salah satu dari sekian banyak tim PKM di seluruh Indonesia yang mengajukan proposal kegiatan, untuk didanai oleh DIKTI.
Kreativitas mahasiswa memang tidak boleh berkurang meskipun saat ini sedang dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal inilah yang dilakukan oleh tim DJ Brand UMY yang diketuai oleh Enda Dwi Maisari (mahasiswa Prodi Akuntansi UMY) dan dibantu oleh Dinda Fahira Salsabila (Akuntansi , Jejen Jaenul Haq (Ilmu Pemerintahan, Yusuf Latiefum Saputro (Ilmu Ekonomi , dan Muhammad Miqdad Ghifar (Teknik Informatika , untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta.
Program pelatihan desain, menjahit, dan branding yang dilakukan oleh tim DJ Brand UMY ini berlangsung selama satu bulan, dimulai pada 30 Agustus lalu. Karena kondisi pandemi Covid-19, pelatihan ini dilakukan secara online dan berjalan sesuai harapan. Pemilihan panti asuhan sebagai sasaran pelatihan ini adalah untuk melatih anak-anak agar memiliki skill, yang dapat berguna karena mereka belum memiliki jaminan akan mengenyam pendidikan tinggi setelah lulus SMA, seperti yang dikatakan oleh Enda.
“Program ini merupakan sebuah inovasi untuk meningkatkan kreativitas anak bangsa salah satunya di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Kami memilih Panti Darul Ulum sebagai mitra kami karena sebelumnya belum ada kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas anak panti asuhan. Sementara mereka belum ada jaminan untuk mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi setelah mereka lulus dari SMA,” ujarnya.
Tentu saja pelatihan ini tidak hanya untuk memberikan fasilitas kepada anak-anak panti untuk mengerti bagaimana membuat desain, menjahit, dan kemudian melakukan branding produk mereka nantinya. Melainkan ada pendampingan dari tim DJ Brand UMY agar anak-anak panti asuhan Darul Ulum melaksanakan praktik langsung, sehingga dapat diketahui hasil dari kemajuan pelatihan ini. “Ada hasilnya, setelah diberi materi pelatihan membuat desain, menjahit dan branding, mereka sudah bisa membuat pola jilbab, jilbab jadi, dan mereka pasarkan melalui media sosial seperti instagram,” lanjut Enda.
Dengan begitu, Enda berharap program PKM-M ini dapat memberikan manfaat pada anak-anak panti asuhan. “Mereka bisa meningkatkan kreativitas dan menginterpretasikan imajinasi serta belajar bagaimana menjadi milenial yang pandai untuk berbisnis. Belajar hal baru untuk melakukan perubahan di era modern saat ini yang penuh dengan tantangan dan harus mempunyai modal kemampuan yang bagus untuk bersaing,” tutupnya.
Sementara itu, di UMY sendiri ada sebanyak 37 tim yang lolos dan didanai oleh DIKTI, dengan jenis PKM berbeda-beda. 3 tim di PKM Kewirausahaan, 12 PKM Karsa Cipta, 6 PKM-M, 8 PKM Penelitian bidang Eksakta, 5 PKM Penelitian Sosial Humaniora, dan 3 PKM Teknologi. (Hbb)