Pada Minggu pagi (29/07) Gempa Bumi berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa ini mengakibatkan 16 orang korban meninggal dunia termasuk di antaranya satu warga Malaysia, dan satu warga Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian sebanyak 355 korban luka-luka, 1.454 rumah rusak dan 5.141 lebih warga masih mengungsi. Hingga saat ini tim KKN kelompok Generasi Indonesia Mengabdi (Genesia#3) yang diutus oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diterjunkan ke 2 tempat yaitu di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Dusun Sajang dan Dusun Bawak Nao, Sembalun masih bekerja keras dan bersiaga dengan segenap ketulusan untuk tetap siaga membantu para korban.
“Kami dari tim KKN mandiri Genesia#3 kembali melakukan aktivitas bersama warga di posko pengungsian dengan segenap kemampuan kami. Kedua tim yang berada di dusun Bawak Nao dan dusun Sajang berkumpul di satu titik guna keamanan juga tengah membantu warga untuk fasilitator, medis dan logistik. Selain itu juga membantu pendataan masyarakat dari jumlah keluarga, kerusakan bangunan dan mendata masyarakat yang sakit juga masih kami lakukan. Saat ini tim kkn genesia tengah menunggu kordinasi dari MDMC PP Muhammadiyah terkait pendirian posko bencana dan penampungan bantuan dari luar, sekaligus menjadi relawan penyaluran bantuan ke posko yang membutuhkan di sekitar Sembalun,” ungkap Luqyana Dhifa selaku narahubung dari tim KKn Genesia#3, melalui rilis yang diterima Biro Humas UMY pada Senin (30/7).
Luqyana juga menjelaskan bahwa berkumpulkan kedua tim KKN Genesia#3 tersebut dikarenakan ada beberapa kerusakan di tempat tinggal kedua tim. “Tempat tinggal tim Genesia satu di dusun Bawak Nao mengalami kerusakan, khususnya di posko laki-laki. Hal serupa juga dialami tim KKN Genesia yang berada di dusung Sajang. Karena itu kami memutuskan untuk berkumpul di satu titik, selain karena demi keamanan juga turut bersiaga untuk membantu korban gempa,” jelasnya.
Luqyana mengungkapkan bahwa tim KKN Genesia#3 tetap siaga memberikan bantuan tenaga, fikiran, juga usaha. Namun upaya tersebut tentu tidak bisa lepas dari uluran tangan para donatur. Sebab masih terdapat kebutuhan korban bencana yang belum terpenuhi secara maksimal khususnya di dusun Bawak Nao dan dusun Sajang berupa logistik, tenda, air bersih, makanan untuk anak-anak, obat-obatan, dan toilet darurat. “Kami tim Genesia masih membuka penggalangan dana untuk saudara kita di Lombok Timur yang terdampak bencana. Apabila berkenan mengulurkan bantuan dimohon untuk kontak kami di media sosial Indonesia Mengabdi,” Ungkap Luqyana. (pras)