Tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang diketuai oleh Dr. Sugito, S.IP., M.Si., mengadakan pelatihan pengelolaan sampah bagi Karang Taruna dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Dusun Dalangan dan Dusun Kalikotak, Desa Sendangsari, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman. Pelatihan ini diadakan pada Sabtu (12/02) lalu dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunitas Karang Taruna dan PKK dalam mengelola sampah. Pelatihan pengolahan sampah tersebut diisi oleh Dr. Sugito, S.IP., M.Si., dan Siti Muslikhati, S.IP., M.Si., dosen program studi Hubungan Internasional UMY, serta Erwan Wiryanto, Direktur Bank Sampah Griya Sapu Lidi.
Menurut Sugito, pelatihan ini merupakan salah satu program dari KKN PPM UMY yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah yang ada di kedua Dusun tersebut. Selain itu, beberapa program lain yang akan dilaksanakan adalah Focus Group Discussion (FDG), pemberian bantuan berupa alat untuk mengelola sampah, serta pendampingan untuk bank sampah. “Keberhasilan pelaksanaan program ini harapannya dapat meningkatkan derajat kesehatan lingkungan maupun manusia serta kesejahteraan ekonomi di Dusun Dalangan dan Dusun Kalikotak,” pungkasnya saat dihubungi pada hari Selasa (15/2).
Dalam pemaparannya, Sugito menekankan tentang pentingnya melakukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. “Pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat mengurangi bahaya sampah bagi kesehatan manusia dan lingkungan,” terangnya.
Sementara itu, Siti menambahkan bahwa sampah sebenarnya memiliki potensi untuk dapat dioleh kembali menjadi berbagai produk dengan nilai ekonomis dan juga nilai manfaat bagi manusia. Dalam kesempatan yang sama, Erwan juga membagikan pengalamannya dalam mengelola bank sampah yang ia pimpin. Secara gamblang, Erwan menjelaskan bagaimana struktur, proses, dan bahan pendukung yang dapat membuat pelaksanaan bank sampah berjalan dengan baik.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara luring (luar jaringan) ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan mendapat apresiasi serta antusias yang tinggi dari masyarakat khususnya para anggota Karang Taruna dan juga PKK. Lutfi, salah satu pengurus Karang Taruna bahkan menyatakan keinginannya untuk mengembangkan program sedekah sampah di Dusun Dalangan untuk dapat menjadi bank sampah. “Harapannya, setelah adanya pelatihan ini, Dusun Dalangan dapat mengembangkan bank sampahnya sendiri dan bisa meningkatkan semangat partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah,” tutupnya. (ays)