Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali meraih sebuah prestasi nasional. Kali ini lima mahasiswa Fakultas Hukum (FH) berhasil meraih juara II dalam Pekan Hukum Nasional 2017 bertajuk “Menyongsong Indonesia Yang Berdaulat Melalui Referensi Hukum Berkeadilan”. Kompetisi tersebut diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada Rabu hingga Sabtu (8-11/11).
Kelima mahasiswa yang tergabung dalam tim Lingga Jaya tersebut yakni Rofiq, Nita Aidila Fitri, Atrie Nurhayati, Rina Aviani dan Berti Nova Khafifa Bazar. Saat diwawancarai Biro Humas dan Protokol UMY pada Senin (13/11), Rofiq mengutarakan bahwa Kompetisi Pekan Hukum Nasional ini merupakan acara 2 tahunan sekali dan tim mereka mengambil tema “Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
“Dari tema tersebut kami mengembangkan beberapa gagasan seperti mengatur pelaku usaha, pra notifikasi, kedudukan dan kewenangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) serta mengenai hukum acara usaha yang masih belum jelas. Sebelum lomba tersebut kami mengirimkan berkas kepada panitia yang meliputi naskah akademik dan rancangan undang-undang,” papar Rofiq.
Kembali ditambahkan Rofiq, persiapan yang telah mereka lakukan untuk menghadapi kompetisi tersebut sudah dilakukan sejak bulan Oktober. “Kami berlima dipilih dari dosen sebagai perwakilan UMY untuk mengikuti lomba. Kemudian pada prosesnya kami rutin melakukan diskusi dengan dosen pembimbing yaitu Bapak Tanto Lailam, S.H., LL.M,. Alhamdulillah kami bisa juara II dan bersaing dengan universitas terkemuka baik swasta maupun negeri. Namun, sebelum mengikuti lomba kami selalu diskusi, dan mengevaluasi materi berkas yang kami ajukan. Selain itu, hal yang menjadi prioritas kami adalah mematangkan materi, sehingga kami bisa mengetahui secara detail materi yang kami usulkan. Karena pada dasarnya faktor penilaian juri hanya dilihat dari 2 faktor yakni materi berkas yang mencakup gagasan, dan proses penyampaian argumentasi,” ujar Rofiq.
Lebih lanjut Rofiq menyampaikan bahwa beberapa kendala yang mereka hadapi dalam kompetisi tersebut yaitu penyesuaian waktu, gangguan teknis seperti covert berkas dari word ke pdf. “Namun, hal tersebut tidak mengurangi rasa semangat kami untuk tetap optimis mengikuti lomba. Karena dosen pembimbing kami mengatakan, juara bukan tujuan kami tetapi lebih kepada memaksimalkan proses yang kami lakukan,” tandas Rofiq.
Mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2014 tersebut menambahkan, bahwa dalam kompetisi tersebut hanya diambil dua juara. Juara pertama diraih oleh Universitas Diponegoro (Undip) dan juara kedua diraih oleh UMY. Sementara peserta lomba tersebut antara lain Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Tarumanegara, Universitas Brawijaya (UB), Universitas Andalas dan Universitas Gadjah Mada (UGM). (Sumali)