Bencana Tsunami yang melanda Pandeglang Banten serta Lampung Selatan pada 22 Desember 2018, sejatinya telah menimbulkan beberapa kerusakan terhadap bangunan yang terdapat di sekitar lokasi terdampak bencana. Sehingga warga kehilangan tempat tinggal dan mengharuskan mereka untuk mengungsi dengan kondisi tempat yang seadanya. Hal itu sendiri memberikan dampak pasca bencana berupa penyakit yang mulai menjangkiti warga pengungsian, dan itu menjadi perhatian serius dari Tim Muhammadiyah Disaster Management Center Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk berupaya memberikan bantuan melalui layanan kesehatan.
Tim MDMC/UMY tergerak melaksanakan tugas mulia dengan memberikan layanan kesehatan kepada 280 pengungsi dan warga terdampak Tsunami serta gelombang tinggi yang terdapat di Lampung Selatan. Tim MDMC UMY ini beranggotakan tiga orang yakni dr. Agus Widiyatmoko, Sp.PD, M.Sc sebagai ketua tim, Arief Wahyu Setyo Budi, Ns, M.Kep, dan Femmy Vella L, Apt, M.Kes.
Layanan kesehatan yang diberikan Tim MDMC/UMY terpusat di Desa Cugung Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. Secara total keseluruhan jumlah pengungsi yang ada di desa Cugung berjumlah 700 orang, dengan tempat pengungsian terletak di balai desa setempat, rumah penduduk yang tak terlalu parah terkena gelombang Tsunami, serta di beberapa tempat lain.
Tujuan dari layanan kesehatan Tim MDMC/UMY adalah untuk mendeteksi dini penyakit tetanus pasca bencana dan penyakit menular berbasis vektor. Terdapat empat pos kesehatan yakni pos pengungsian Banding, Way Muli Timur, SMA Rajabasa, bukit pemancar KAI, panti asuhan Rajabasa dan Puskesmas Rajabasa. Adapun anggota tim ikut membantu tim psikososial MDMC di pos pengungsian desa Cugung, untuk meredam dampak traumatis pasca bencana yang tentu saja dialami oleh warga terdampak khususnya anak-anak.
Selama lima hari bertugas yang dimulai dari 1-5 Januari 2019, Tim MDMC UMY menemukan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh warga yakni ISPA, Dispepsia, dan Hipertensi. Menurut laporan yang diterima dari Tim MDMC/UMY bahwa selama pelaksanaan tugas tidak terjadi masalah atau kendala berarti dalam memberikan pelayanan bantuan berupa kesehatan untuk warga Lampung Selatan khususnya di desa Cugung. (Habibi)