Jumlah kasus pada pandemi Covid-19 di Indonesia semakin meningkat dengan total keseluruhan kasus sejumlah 203 ribu dengan kenaikan kasus yang terus melonjak. Di sisi lain, kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran mata rantai Covid-19 di Indonesia dengan penerapan 3 M yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menggunakan masker cukup rendah. Tingkat kesadaran yang rendah pada masyarakat juga dialami di daerah Kecamatan Kasihan Bantul yang merupakan tiga besar kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Oleh karena itu, hal ini menjadi alasan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengajak masyarakat Kasihan dengan menggandeng aparat pemerintah di tingkat kecamatan, Puskesmas Kasihan, FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana), Polsek dan Danramil 4 Kasihan melalui ‘Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker’ yang dibuka pada hari Rabu (9/9) di Kantor Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker merupakan gerakan inisiasi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di daerah Kasihan untuk tetap disiplin dalam penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak). Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr.Gunawan Budiyanto,MP.,IPM menyampaikan bahwa kegiatan Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker ini ditargetkan kepada pemilik kafe atau restoran atau warung makan yang ramai dikunjungi masyarakat Kasihan dan Mahasiswa UMY. ”Gerakan ini merupakan bentuk penyadaran bagi masyarakat mengenai pentingnya memutus rantai penyebaran Covid-19 atau transmisi sosial. Melihat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang terus naik, namun kesadaran masyarakat menurun,” paparnya.
Gunawan juga menambahkan bahwa jumlah masyarakat yang tidak disiplin menerapkan 3M itu sangat rendah, yaitu hanya 17 persen. “Untuk itu bagaimana menyadarkan kedisiplinan masyarakat dengan adanya gerakan 3M salah satunya dengan gerakan bermasker. Melalui gerakan ini mewujudkan fungsi perguruan tinggi sebagai bentuk pengabdian masyarakat melalui edukasi disiplin penggunaan masker dan semoga dapat disambut oleh kampus-kampus lain terutama kampus yang masih di daerah Kecamatan Kasihan,” jelasnya.
Selanjutnya, Slamet Santosa, Kepala Daerah Kecamatan Kasihan, Bantul menyambut baik dengan adanya gerakan ini dan juga menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan kolaborasi sinergi antara pemerintah Kecamatan Kasihan, perguruan tinggi dan masyarakat yang bersatu padu untuk mencegah wabah Covid-19. ”Perkembangan saat ini masih cenderung tinggi, khususnya di Kasihan merupakan tiga besar kasus penyebaran Covid-19 di Bantul. Oleh karena itu, tugas kita untuk memberikan kesadaran masyarakat melalui gerakan ini yang didukung oleh jajaran Puskesmas Kasihan II yang juga memiliki program sosialisasi dalam pencegahan Covid-19 dan pola hidup sehat, salah satunya dengan cara penggunaan masker pada masa pandemi Covid-19,” tambahnya.
Gerakan ini tidak hanya mensosialisasikan untuk disiplin menggunakan masker, namun juga memberikan edukasi kepada pemilik kafe untuk menyediakan tempat mencuci tangan yang layak sesuai dengan protokol kesehatan, selanjutnya gerakan ini juga menjadi gerakan konsisten untuk menyadarkan masyarakat yang tidak hanya pada tingkat kecamatan namun juga Kabupaten Bantul. (Sofia)