Berita

Tingkatkan Kompetensi Guru TK ABA Argomulyo Sedayu, Dosen UMY Kolaborasi dengan UGM Beri Pelatihan Pengembangan Video Berbasis Audio Visual

Sejak adanya pandemi Covid-19 telah membuat kegiatan belajar mengajar terhambat, murid dan guru sudah sangat jarang bertemu karena KBM dilakukan secara online (dari rumah). Melihat kondisi tersebut, dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada melakukan kolaborasi pengabdian di TK ABA Argomulyo Kecamatan Sedayu, Bantul, DIY, berupa pemberian materi dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam pengembangan video berbasis Audio Visual melalui telepon pintar (Smartphone), Sabtu (27/2).

Pandemi yang belum berakhir, memang telah membuat sektor pendidikan terganggu. Tak terkecuali guru di TK ABA Argomulyo yang menghadapi kesulitan yang sama, terlebih harus mengajar di level anak-anak yang masih perlu didampingi orang tuanya. Diperlukan kreativitas dan inovasi untuk membuat pembelajaran online menjadi menarik.

“Kami menyasar TK ABA Sedayu, karena menurut kami di level ini tingkat kesulitan mengajarnya cukup berat bagi guru apalagi di situasi pandemi. Tujuan pelatihan pembuatan video belajar ini adalah agar pesan dari guru tersampaikan ke murid dengan jelas, hubungan guru dengan murid bisa terjalin, dan kedekatan batin antara guru dan murid tetap terjaga meski melalui video,” ujar Winny Setyonugroho Ph.D tim dosen pengabdian UMY.

Untuk membuat video pembelajaran, dibutuhkan keterampilan editing video untuk membuat video tersebut menjadi enak dilihat, menarik dan pesan yang ditampilkan dapat tersampaikan dengan baik. “Editing video itu fungsinya ada tiga yaitu menggabungkan video menjadi satu, memotong bagian video, membangun cerita. Video tidak hanya tentang gambar tapi juga audio, musik sangat mempengaruhi mood,” terang Muhammad Muttaqien, S.I.Kom., M.Sn sebagai pembicara dalam pelatihan video untuk guru TK ABA Argomulyo.

Guru TK ABA diminta untuk praktik langsung melakukan editing video menggunakan aplikasi VN yang diunduh ke smartphone mereka. Guru-guru dibimbing langkah demi langkah mengenai cara mengoperasikan aplikasi VN, dan bagaimana penggunaan fitur yang ada di dalamnya oleh Muttaqien dan mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY, Desta. “Kami berharap dengan adanya kegiatan ini guru dapat semakin kreatif, dan murid senang. Tidak hanya video pembelajaran saja, namun juga bisa menampilkan hasil karya anak-anak, karena mereka senang jika hasil karyanya tayang di Youtube misalnya,” tutup Muttaqien.

Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui skema dana hibah alumni/alumni Grant Scheme (AGS) yang diadministrasikan oleh Australia Awards di Indonesia. Kedepannya, jika pelatihan ini berhasil, akan ada pelatihan serupa untuk TK ABA Se-Sedayu, dan melibatkan 29 guru. (Hbb)