Selama ini, masyarakat menganggap seorang perawat hanya bertugas sebagai orang yang membantu dokter dalam mengobati pasien. Namun sebenarnya, kompetensi perawat lebih dari itu. Dengan perkembangan teknologi pada masa sekarang ini, seorang perawat sebenarnya mampu berkiprah sampai ke luar negeri.
Peningkatan kompetensi yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan jenjang pendidikan yang selama ini masih Strata 1 (S1) menjadi S2. Karena itu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuka program studi baru yakni Magister Keperawatan dengan konsentrasi Keperawatan Medical Bedah.
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan, Fitri Arofiati,S.Kep.,Ns.,MAN, menyampaikan hal ini di sela-sela acara The 1st Yogyakarta International Nursing Conference 2011 “Implementing Evidence Base To Improve Quality Of Life” Jumat (21/10) pagi bertempat di Sportorium UMY.
Fitri menjelaskan, pekerjaan dokter dan perawat memiliki spesifikasi masing-masing, kedua profesi ini seharusnya bisa berkoordinasi secara lebih optimal. “Sejauh ini perawat sebenarnya sudah optimal, namun pengakuan dari masyarakat masih kurang. Perawat dengan dokter, juga perawat dengan berbagai profesi kesehatan yang lain seperti farmasi, ahli gizi, dll, seharusnya bisa bermitra dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.
Masih menurut Fitri, perawat seharusnya bisa terus meningkatkan kemampuan secara praktis berdasarkan hasil penelitian. “Dengan meningkatkan kompetensi, diharapkan ke depannya perawat akan mampu menjadi lebih unggul dan mengangkat profesi itu sendiri di mata masyarakat,” ujarnya.
Sementara Ir. H.M. Dasron Hamid, M.Sc, Rektor UMY, dalam sambutannya menyampaikan harapannya atas seminar internasional ini. ”Semoga acara ini akan membuka berbagai kesempatan, terutama bagi mahasiswa keperawatan untuk dapat terus mengembangkan pengetahuan, mengangkat isu-isu terkini, berbasis kompetensi,” ungkapnya.