Untuk pertama kalinya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Science Camp 2018”. Kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata upaya peningkatan kualitas akademik UMY. Dr.Ir Gunawan Budiyanto,M.P Rektor UMY mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini salah satunya adalah untuk memberikan satu pembiasaan kepada dosen untuk meningkatkan kualitas produk akademik dalam level internasional. “Ini juga dalam rangka untuk menjadikan UMY sebagai reputable university,” tuturnya di sela-sela kegiatan Science Camp 2018 Selasa (14/2) di Griya Persada Convention Hotel Bandungan, Semarang.
Gunawan juga menambahkan program tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan gairah menulis atau mempublikasikan hasil penelitian dosen. Dengan begitu, hasil penelitian tersebut tidak hanya tersimpan di lemari namun dapat dibaca dan bermanfaat bagi masyarakat di luar kampus. “Sehingga harapannya akan semakin banyak karya akademik yang dapat dikenal oleh dunia internasional. Selain itu, ini adalah pembekalan untuk dosen agar dapat mempromosikan dirinya naik ke jabatan fungsional yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Gunawan juga menargetkan bahwa dalam tahun akademik 2017/2018 karya akademik dosen yang dipublikasikan di Jurnal Internasional sudah bisa mencapai 250 karya. Di tahun akademik 2018/2019 juga targetnya akan terus naik hingga 350 karya akademik. Selain itu, untuk pertengahan tahun akademik 2018/2019 targetnya akan ada 10 jurnal terakreditasi. Hingga saat ini sudah terdapat 6 jurnal terakreditasi. “Ini sebagai salah satu konsekuensi logis dari kredo Muda Mendunia. Tidak hanya dalam hal kerjasama dengan kampus luar negeri, tapi juga dalam publikasi jurnal internasional,” paparnya.
Senada dengan hal tersebut Dr. Ir. Sukamta, MT.,IPM selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UMY mengatakan bahwa hingga bulan Februari 2018, terdapat 240 dokumen yang sudah terindeks scopus yang terdiri dari 183 artikel ilmiah dan 57 makalah yang dipresentasikan dalam international conference dan dimuat di proceeding. “Poin utama kegiatan ini adalah melakukan finalisasi terhadap draft artikel yang akan dipublikasi internasional. Peserta juga akan dibimbing bagaimana menulis artikel yang baik dalam bahasa inggris, konten yang berbobot dan cara menuliskan analisis yang tepat dalam artikel. Jika berhasil maka akan akan diselenggarakan kembali di bulan juni mendatang. Dalam satu kali kegiatan targetnya akan menghasilkan 136 artikel dari peserta, 12 artikel dari pendamping, dan 8 artikel dari pemimpin. Sehingga totalnya sekitar 312 artikel yang siap terindeks scopus di setiap tahunnya,” tambahnya.
Sukamta juga menambahkan dari total 636 dosen yang ada di UMY baru terdapat 147 doktor, sisanya masih master atau sedang studi doktor. Maka dari itu kegiatan ini salah satu tujuannya untuk memotivasi para dosen untuk mau menulis yang sekaligus meningkatkan kualitas akademik. UMY juga nantinya akan memberikan apresiasi kepada setiap penulis yang artikelnya terindeks scopus Q1.Q2.Q3.Q4. “Baik itu penulis pertama maupun kedua atau ketiga akan ada apresiasi. Namun peserta lebih dianjurkan untuk menjadi penulis pertama,” ungkapnya.
Sedangkan untuk penulis yang artikelnya belum dapat terindeks scopus, merupakan tugas dari 12 orang pendamping yang ada. Penulis akan diberikan pendampingan di luar dari kegiatan ini. Progress dari setiap peserta juga akan dicatat oleh pendamping sehingga dapat diketahui dengan seksama permasalahan yang dihadapi oleh penulis. “Peserta yang hadir saat ini bahkan sangat beragam. Ada yang sudah siap submit, ada yang masih review internal dan ada pula yang belum review sama sekali. Namun saya berharap 136 peserta yang ikut saat ini bisa menjadi pioneer dan memotivasi dosen lain dalam menulis artikel ilmiah internasional,” tuturnya.