Berita

Tingkatkan Kualitas Guide Mancanegara, Mahasiswa UMY Adakan Pelatihan Bahasa Inggris.

_MG_9962

Potensi wisata yang begitu melimpah di Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong dibutuhkannya Pemandu wisata yang mumpuni untuk melayani kebutuhan wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, para pemandu wisata itu pun sangat perlu meningkatkan skill berbahasa Inggrisnya. Selain sebagai bekal interaksi untuk Guiden wisatawan mancanegara juga sebagai bekal mereka dalam membuka cakrawala ke-pariwisataan dunia.

Di sisi lain, skill berbahasa Inggris tersebut sangat dibutuhkan pula oleh para pemandu wisata, karena selama ini masih banyak pemandu wisata yang minim kemampuannya untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Terutama di daerah wisata Desa Kalipucang, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. Berdasarkan hal itulah, lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang terdiri dari Aninda Ayu Kalishta, Dini Anderista, Novia Titi Saraswati dan Nurbaiti Kurniasari, mencoba membantu mengatasi permasalahan pemandu wisata tersebut dengan cara mengadakan pelatihan berbahasa Inggris kepada mereka selama empat bulan.

Aninda Nuh Ayu Kalishta, selaku ketua tim menjelaskan, program pelatihan bahasa Inggris yang mereka berikan pada pemandu wisata di Desa Kalipucang tersebut, merupakan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M). Program PKM-M yang mengusung tema “Berperadaban Lokal, Berinteraksi Global”​ ini juga dikerjasamakan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul.

Aninda juga mengatakan, ia bersama empat temannya memilih program pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu wisata tersebut, karena melihat banyaknya pemandu wisata di Desa Wisata Kalipucang yang belum siap menghadapi wisatawan asing, terutama dalam hal bahasa. Padahal menurutnya, kemampuan seorang pemdandu wisata untuk berbahasa Inggris dapat menjadi modal bagi mereka mengenalkan desa wisatanya kepada dunia. “Tapi yang kami temui di lapangan, sumber daya manusia untuk pemandu wisata yang saat ini ada di Kalipucang itu belum dalam hal berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Padahal bahasa Inggris itu juga menjadi modal utama mereka dalam berinteraksi dengan wisatawan mancanegara,” ujarnya, dalam acara penutupan “Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Pemandu Wisata Desa Kalipucang” dan Sosialisasi Sadar Wisata yang diselenggarakan oleh Tim PKM-M bersama Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Bantul di Desa Wisata Kalipucang, Pada Ahad (10/05).

Aninda menambahkan, penelitian dan program pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu wisata yang mereka lakukan tersebut juga terdorong atas potensi Desa Wisata yang begitu melimpah di Kalipucang. Menurutnya, masih banyak potensi wisata yang belum banyak diketahui oleh khalayak luas, seperti Kerajinan Gerabah, Patung, Lukisan dan Kuliner Lokal. “Dan potensi inilah yang akan menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara untuk datang ke Desa Wisata Kalipucang. Karena itulah pemandu wisata tersebut juga perlu dibekali dan lebih ditingkatkan lagi keterampilan berbahasa Inggrisnya, agar potensi wisata yang masih belum banyak diketahui ini bisa diketahui oleh banyak orang, bahkan dunia,” imbuhnya.

Program PKM-M pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu wisata yang diinisiasi oleh Aninda serta keempat temannya ini, juga berhasil lolos seleksi Proposal Didanai dalam Program Kreatifitas Mahasiswa – Pengabdian Masyarakat 2015, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. ​(hasbi)