Berita

Tingkatkan Kualitas Lulusan melalui Pengembangan Kurikulum dan SDM Dosen

Mahasiswa merupakan salah satu komponen terpenting dari keseluruhan proses belajar mengajar pada tiap universitas. Untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keilmuan yang dipilih maka diperlukan pengembangan kurikulum maupun Sumber Daya Manusia (SDM) dosen maupun tenaga penunjang. Selain itu sarana prasana akademik yang lengkap serta suasana akademik yang membangun juga berpengaruh pada pengembangan kepribadian lulusan.

Mahasiswa merupakan salah satu komponen terpenting dari keseluruhan proses belajar mengajar pada tiap universitas. Untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keilmuan yang dipilih maka diperlukan pengembangan kurikulum maupun Sumber Daya Manusia (SDM) dosen maupun tenaga penunjang. Selain itu sarana prasana akademik yang lengkap serta suasana akademik yang membangun juga berpengaruh pada pengembangan kepribadian lulusan.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc dalam diskusi terbatas ‘Perkembangan Kualitas Lulusan PT’ di Kampus Terpadu Kamis (5/8).

Lebih lanjut Nurmandi menuturkan  agar mahasiswa mampu mencapai prestasi belajar yang optimal maka universitas maupun fakultas harus memberikan kebijakan yang mampu mendukung prestasi mahasiswa. “Misalnya dengan meningkatkan standar kurikulum, jika belum menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) lalu menerapkannya. Kemudian meningkatkan kompetensi akademik dosen, mendorong dosen untuk melakukan penelitian maupun studi lanjut. Baik melalui beasiswa dari DIKTI maupun funding luar negeri,”urainya.

Kebijakan lain yang bisa dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas lulusan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama pembelajaran maupun penelitian. Kemudian menambah academic exercise. “Academic exercise bisa dengan mengadakan kuliah umum yang diisi oleh pakar, ahli, praktisi maupun dosen tamu dari dalam maupun luar negeri,”jelasnya.

Terkait dengan kurikulum itu sendiri, dalam pemaparan Nurmandi, fakultas perlu melakukan diskusi dengan stakeholders misalnya pemerintahan, asosiasi profesi, alumni, praktisi, dosen maupun mahasiswa. “Hal ini dilakukan agar dapat memperoleh masukan dalam penyusunan kurikulum. Mengingat lingkungan pendidikan yang selalu mengalami perubahan maka kurikulum perlu disesuaikan dan dikembangkan secara periodik salah satunya melalui masukan dari stakeholders.”tambahnya.

Sedangkan untuk mengembangkan SDM dosen maupun tenaga penunjang bisa melalui sebuah program pengembangan akademik. “Untuk dosen misalnya malalui pelatihan, studi lanjut, short course, felloship. Tenaga penunjang bisa juga dengan pelatihan dan juga kursus serta diberikan pendampingan.”ujarnya.

Upaya-upaya tersebut mulai dari pengembangan kurikulum maupun SDM dosen dan tenaga penunjang perlu dilakukan oleh sebuah institusi pendidikan. Hal ini agar nantinya dapat menjamin atau menghasilkan kompetensi lulusan yang berkualitas. Sehingga stakeholders tidak ragu-ragu lagi untuk menilai dan menetapkan penggunaan lulusan tersebut. “Misalnya jika lulusan yang dihasilkan benar-benar berkualitas, stakeholders baik dari dalam maupun luar negeri tidak akan ragu-ragu lagi untuk menempatkan dimana posisi lulusan tersebut,”tegasnya.