Berita

Tingkatkan Kualitas, MIP UMY Jajaki Akreditasi ASPSA

Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selalu berupaya untuk meningkatkan kapasitas pendidikan baik di tingkat nasional maupun Internasional. Dalam tingkat nasional, MIP UMY sudah berhasil mendapatkan akreditasi A melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dalam tingkat Internasional, MIP UMY sedang berupaya menjajaki akreditasi Asia Pacific Society for Public Affair (APSPA).

Upaya memperoleh akreditasi APSA, diwujudkan prodi MIP UMY dengan adanya visitasi progam untuk akreditasi dari pihak APSPA. Tiga visitor dari APSPA datang ke UMY pada Jum’at (26/05) di Ruang Sidang Direktur Pascasarjana, untuk menilai kinerja MIP UMY. Bidang yang dinilai tidak hanya dari segi belajar mengajar yang dilaksanakan oleh prodi MIP saja, melainkan juga kinerja dosen, staff, dan mahasiswa. Tiga visitor yang dimaksud ialah Assoc. Prof. Ahmad Martadha Mohamed, PhD. (Universiti Utara Malaysia), Prof. Amporn Tamrongjak, PhD (Thammasat University, Thailand), dan Prof. David N. Almarez (Mindanao State University, Filipina).

Dr. Dyah Mutiarin, selaku kepala Prodi MIP UMY menjelaskan bahwa akreditasi ASPSA merupakan kesempatan baik bagi prodi MIP. “Prodi MIP telah melakukan persiapan dokumen sejak 6 bulan terakhir, dan persiapan dilakukan oleh staff, dosen, dan mahasiswa MIP. Dokumen yang kami persiapkan untuk menjawab 7 standar seperti ketentuan dari ASPSA. 7 standar tersebut antara lain Visi dan Misi, Objektif, Milestone, Sumber Daya Manusia (SDM), Kurikulum dan lingkungan akademik, standar keuangan, infrastruktur dan sistem informasi, serta standart riset, community service project, dan kerjasama,” terang Dyah.

Dyah menambahkan bahwa akreditasi pada level internasional seperti ASPSA ini amatlah penting bagi sebuah institusi, terutama dalam menghadapi era globalisasi. “Dalam era globalisasi ini, semua institusi saling bersaing untuk menjadi yang terbaik, termasuk juga institusi pendidikan. Hingga saat ini, UMY sendiri sudah mengikuti akreditasi dari webometrik, QS Star, dan tengah mengupayakan untuk mendapatkan World Ranking, karena obsesi UMY untuk dapat menjadi salah satu kategori dalam World Class University. Untuk menuju itu tentu kami juga butuh untuk mendapatkan pengakuan akreditasi dari institusi internasional seperti ASPSA,” ujar Dyah.

Setelah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT pada bulan Desember 2016 lalu, Dyah mengungkapkan bahwa segenap staff, dosen dan mahasiswa MIP UMY tidak lantas merayakannya. “Kami justru malah melakukan evaluasi apa saja point-point yang masih kurang dan apakah kami telah memenuhi semua standar yang dibutuhkan atau tidak. Itu kami lakukan untuk kedepannya kami dapat memperoleh akreditasi dan pengakuan yang baik, terutama dari pihak Internasional,” jelas Dyah.

Prodi MIP UMY disebutkan Dyah sudah banyak menjalin kerjasama di kawasan Asia Tenggara. “MIP UMY sudah bekerja sama dengan institusi-institusi di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama tersebut diwujudkan dengan pertukaran pelajar, pertukaran staff, dan riset bersama dengan universitas-universitas di Asia Tenggara. Oleh karenanya kami ingin mengembangkannya pada kawasan Asia Pasifik. Terutama dengan melakukan akreditasi ASPSA ini, harapannya adalah supaya kerjasama MIP UMY semakin bertambah dengan negara-negara di Asia Pasifik,” tutup Dyah. (deansa)